12.07.2015 Views

Modul Pelatihan bagi Fasilitator Tanggap Tsunami (FaTmi) - GITEWS

Modul Pelatihan bagi Fasilitator Tanggap Tsunami (FaTmi) - GITEWS

Modul Pelatihan bagi Fasilitator Tanggap Tsunami (FaTmi) - GITEWS

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Modul</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>bagi</strong> <strong>Fasilitator</strong> <strong>Tanggap</strong> <strong>Tsunami</strong> (<strong>FaTmi</strong>)ContohSepasang suami isteri naik mobil, isterinya menyetir. Mereka berhenti di lampu lalulintas, lalu lampu lintas yang tadinya merah berganti hijau dan terjadi percakapansebagai berikut:Suami : „Lampunya hijau, sayang !”.Isteri : „Yang nyetir kamu atau saya?!”Mungkin saja yang ingin disampaikan oleh sang suami adalah pesan sebagaiberikut:Informasi faktual : Lampu lalu lintas menunjukkan warna hijau.Himbauan : Tolong jalan sekarang.Hubungan : Hubungan kita akrab.Penampilan diri : Aku ingin cepat sampai.Ternyata, yang „didengar“ isterinya berbeda pada aspek „hubungan“ dan „penampilandiri“:Hubungan : Aku anggap kamu kurang perhatikan keadaan lalulintas, aku lebih pandai membawa mobil.Penampilan diri : Aku percaya diri dan menguasai keadaan.Karena komunikasi adalah proses timbal balik antara paling sedikit dua orang, makakeempat segi pesan tersebut di atas kadang-kadang juga diibaratkan dengan 4 lidah(di pihak pengirim) dan 4 telinga (di pihak penerima). Dan apa yang hendakdikatakan oleh misalnya „lidah hubungan“ belum tentu sama dengan apa yangdidengar oleh „telinga hubungan“. Watzlawick mengungkapkannya begini dalamsalah satu kaidah dasar komunikasinya: „Apa yang sebenarnya kukatakan, barulahkuketahui setelah mendapat jawaban.“178

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!