Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda
Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda
Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
JURNAL VOLUME 6 - SEPTEMBER 2011 : 124 - 141<br />
produk barang namun juga HKI yang dimilikinya. Dana tersebut termasuk franchise<br />
fee 10 tahun, pembangunan rumah makan, pembelian peralatan, preparasi <strong>dan</strong> pra<br />
operasi (tidak termasuk sewa tanah) Rumah makan Wong Solo mengenakan royalti<br />
fee sebesar 6% dari penjualan setiap bulan.<br />
Secara ekonomis, franchise atau waralaba lokal cukup menggairahkan pasar.<br />
Berdasarkan data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), dalam enam bulan pertama<br />
tahun ini (hingga Juni 2009), total tercatat 1.010 usaha waralaba, dengan jumlah<br />
gerai mencapai 42.900 buah, serta mampu menyerap 819.200 tenaga kerja.<br />
Bandingkan dengan data tahun lalu (2008) yang mencatat 855 usaha waralaba,<br />
jumlah gerai 31.827 buah, <strong>dan</strong> menyerap 523.162 tenaga kerja. Artinya, terjadi<br />
pertumbuhan bisnis franchise yang luar biasa selama beberapa bulan terakhir. Lebih<br />
menggembirakan lagi, perusahaan lokal semakin merajai pasar franchise di Tanah<br />
Air. Juga selama enam bulan terakhir, data AFI mengungkap, jumlah waralaba lokal<br />
mencapai 750 unit atau naik 20% dibanding tahun lalu yang tercatat sebanyak 600<br />
unit. Adapun pertumbuhan waralaba asing relatif sedikit, yakni dari 255 unit pada<br />
2008 menjadi 260 unit per Juni 2009 20 .<br />
Dengan figure <strong>dan</strong> praktik bisnis franchise tersebut dalam kegiatan bisnis,<br />
maka sudah faktual a<strong>dan</strong>ya nilai ekonomi dari hak-hak kekayaan intelektual dari<br />
para pemegang HKI, sehingga kedudukannya tidak lain adalah harta kekayaan atau<br />
asset korporasi, termasuk koperasi maupun usaha kecil <strong>dan</strong> menengah.<br />
D�l�� h�l ������������� s��������� ��� ����y��� �����l���u�l (����) s������<br />
collateral, maka mendudukkan HKI sebagai suatu yang berharga atau bernilai untuk<br />
menjadi jaminan utang. HKI mempunyai nilai ekonomi oleh karena HKI merupakan<br />
hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang bersumber dari hasil kerja otak, hasil<br />
kerja rasio. 21 Dengan asumsi sedemikian, maka HKI merupakan hak kebendaan yang<br />
dapat dijadikan jaminan utang sebagaimana halnya hak kebendaan pada umumnya.<br />
Dengan status HKI sebagai hak k ebendaan yang mempunyai nilai ekonomis,<br />
maka keberadaannya dapat dialihkan, diperjualbelikan, disewakan, <strong>dan</strong> perjanjian<br />
lainnya. Oleh karena mempunyai nilai eknomis, maka HKI merupakan harta<br />
kekayaan. Dengan dasar itu di Indonesia sebenarnya kua-teoritis HKI dapat dijadikan<br />
jaminan utang. Tak hanya itu, sebagaimana halnya industri kreatif lainnya, maka<br />
HKI dapat diletakkan sebagai jaminan utang. 22<br />
20 Redaksi Majalah SWA, “Bangkitnya Franchise Lokal”, Thursday, July 16th, 2009<br />
21 H. OK. Saidin, “Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights)”,<br />
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hal. 9.<br />
22 Redaksi Majalah SWA, “Bangkitnya Franchise Lokal”, Thursday, July 16th, 2009,<br />
melaporkan bahwa pihak pemegang hak waralaba Rumah makan Wong Solo mengenakan<br />
royalti fee 6% dari penjualan setiap bulan.<br />
130