09.12.2012 Views

Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda

Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda

Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

JURNAL VOLUME 6 - SEPTEMBER 2011 : 1 - 23<br />

is whether the distinction cooperative is significance. With analysis of variance,<br />

this study has revealed that there is no evidence the distinction of variance between<br />

cooperative based on business. So, policies and treatments of government to support<br />

cooperative could not necessary be different on cooperative.<br />

Key words: regulation, policy, cooperative, achievement, diversity, F-test<br />

I. PENDAHULUAN<br />

1 Terdapat 3 klaster kementerian menurut UU 38 tahun 2009.<br />

2<br />

1.1 Latar Belakang<br />

Pembangunan perkoperasian adalah salah satu tugas pemerintah<br />

Indonesia berdasarkan pasal 33 UUD 1945. Kemudian, UU Nomor<br />

25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian lahir sebagai tindaklanjut UUD<br />

1945. Secara tegas tercantum bagaimana pengembangan koperasi<br />

Indonesia <strong>dan</strong> peran pemerintah. Selanjutnya, berdasarkan UU 34<br />

tahun 2002 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya otonomi daerah,<br />

pembangunan perkoperasian merupakan urusan yang diserahkan oleh<br />

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Namun, dalam kerangka<br />

pembangunan nasional, pembangunan koperasi juga bagian tugas dari<br />

pemerintah pusat yang terlihat dari keberadaan Kementerian <strong>Koperasi</strong>,<br />

Usaha Kecil <strong>dan</strong> Menengah (K<strong>UKM</strong>) sejak tahun 1983. Bahkan<br />

sebelum era reformasi, kementeriannya adalah Departemen <strong>Koperasi</strong><br />

<strong>dan</strong> PPK yang kewenangannya mencakup teknis. Pada era reformasi,<br />

berdasarkan UU Nomor 38 Tahun 2009, Kementerian K<strong>UKM</strong> dibentuk<br />

oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berdasarkan<br />

klaster ketiga 1 , dalam rangka fokus <strong>dan</strong> penajaman tugas pemerintahan<br />

Kabinet Indonesia Bersatu Kedua (KIB-2).<br />

Keberadaan koperasi sebenarnya sudah diakui secara internasional.<br />

Dari perspektif sejarah, keberadaan koperasi sudah masif <strong>dan</strong> semakin<br />

penting setelah perlawanan kaum buruh atas pemilik modal setelah<br />

revolusi hitam di Inggris <strong>dan</strong> Jerman dengan terbentuknya koperasi<br />

konsumsi <strong>dan</strong> koperasi produsen. Di Indonesia, koperasi sudah menjadi<br />

tonggak kehidupan di kalangan petani <strong>dan</strong> buruh untuk memperjuangkan<br />

hak ekonomi. Keberadaan koperasi dianggap sebagai pemberontakan<br />

terhadap ketidakadilan ekonomi yang dirasakan oleh sekelompok orang<br />

terhadap pemilik sumberdaya atau kapital <strong>dan</strong> juga wujud atas sistem<br />

perekonomian yang mengandalkan kekuatan rakyat (Situmorang, 2000).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!