09.12.2012 Views

Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda

Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda

Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

STUDI KASUS PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN<br />

KE KOPERASI (Achmad H. Gopar)<br />

peraturan <strong>dan</strong> un<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>g perseroan terbatas. Pada model ini, kepemilikan,<br />

pengelolaan <strong>dan</strong> pengawasan dilakukan bersama antara koperasi <strong>dan</strong> pemodal secara<br />

proporsional sesuai dengan besarnya modal yang disertakan. Oleh karena itu, agar<br />

ba<strong>dan</strong> usaha tersebut tetap menjadi milik koperasi, proporsi kepemilikan saham<br />

perseroan harus dijaga agar tetap dominan sehingga tetap penjadi pemilik saham<br />

pengendali.<br />

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENELITIAN<br />

5.1. Kesimpulan<br />

Modal penyertaan pada koperasi merupakan salah satu opsi yang<br />

dapat dilakukan oleh koperasi untuk mengatasi permasalahan permodalannya<br />

yang terbatas. Untuk mengembangkan usahanya koperasi seharusnya tidak<br />

hanya bertumpu pada modal sendiri yang umumnya terbatas. Sebagaimana<br />

kita ketahui, modal sendiri koperasi umumnya hanya berasal dari simpanan<br />

anggota <strong>dan</strong> keuntungan usaha, biasanya sangat terbatas untuk digunakan<br />

mengembangkan usaha secara cepat.<br />

Kegiatan usaha yang menguntungkan biasanya akan menarik, namun<br />

hal tersebut tidaklah cukup bagi pemodal untuk menanamkan uangnya <strong>dan</strong><br />

barang modalnya pada usaha tersebut. Beberapa hal menjadi sangat penting<br />

bagi pemodal untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum menanamkan<br />

modalnya pada suatu usaha koperasi, misalnya kepastian usaha, transparansi<br />

pelaporan, pembagian keuntungan, <strong>dan</strong> lain sebagainya. Oleh karena itu<br />

koperasi harus selalu berinovasi untuk lebih menarik modal luar, terutama<br />

modal penyertaan. Inovasi tersebut dilakukan agar usaha koperasi menjadi<br />

lebih menarik bagi pemodal dengan tanpa meninggalkan jati diri yang harus<br />

selalu dipegang teguh koperasi. Jangan sampai upaya pragmatis menyebabkan<br />

koperasi tidak lagi memegang teguh prinsip-prinsip dasar yang menjadi<br />

pedoman bagi koperasi dalam melaksanakan kegiatannya.<br />

Penyertaan modal kepada koperasi memberikan konsekuensi<br />

kelembagaan pada koperasi, baik pada bentuk kelembagaannya maupun pada<br />

sistem operasional <strong>dan</strong> prosedurnya. Setidaknya ada tiga bentuk kelembagaan<br />

sebagai konsekuensi pelaksanaan modal penyertaan, yaitu: modal penyertaan<br />

langsung pada kegiatan usaha koperasi, modal penyertaan pada unit usaha<br />

otonom koperasi, <strong>dan</strong> modal penyertaan pada perseroan milik koperasi.<br />

Modal penyertaan langsung pada kegiatan usaha koperasi biasanya<br />

dilakukan untuk menambah modal pada satu kegiatan usaha koperasi yang<br />

se<strong>dan</strong>g berkembang. Model kelembagaan pada pelaksanaan modal penyertaan<br />

85

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!