Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda
Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda
Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
STUDI KASUS PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN<br />
KE KOPERASI (Achmad H. Gopar)<br />
Abstract<br />
Cooperative as a business entity is a dynamic institution which should strengthen<br />
its business. In strengthening the business will need capital, capital owned as well<br />
as capital borrowed. When capital owned is shortened then cooperative will have to<br />
seek capital from outside, one of them is cooperative stock (modal penyertaan).<br />
As consequences of the cooperative stock used, there are three institutional<br />
formulas; cooperative stock directed to cooperative business, to autonomous business<br />
unit of cooperative, and to investor owned firms. South Kalimantan Government has<br />
invested its owned capital to cooperatives through the first formula. The investors<br />
do not have the right to vote because only the members have it. In order to minimize<br />
disputes, the parties have made a written agreement (SPMKOP), which set dividend<br />
share of 70% for cooperative and 30% for South Kalimantan Government.<br />
The three formulas would change the institutional and the operational system<br />
of cooperative. The changes on certain level might need some revision on the<br />
regulation. It is recommended to revise the Government Regulation on cooperative<br />
stock and the related regulations.<br />
Key words: cooperative stock, votting rights, profit rights, investment, non votting<br />
stock, devidend<br />
I. PENDAHULUAN<br />
1.1. Latar Belakang Masalah<br />
<strong>Koperasi</strong> sebagai ba<strong>dan</strong> usaha adalah sebuah lembaga yang dinamis,<br />
perlu untuk terus mengembangkan lembaganya <strong>dan</strong> memperbesar usahanya.<br />
Untuk memperbesar usahanya tersebut koperasi memerlukan modal, baik yang<br />
berasal dari internal koperasi maupun yang berasal dari eksternal koperasi.<br />
Ketika modal sendiri tidak mencukupi, koperasi harus mencari modal dari luar<br />
koperasi. Berbagai jenis modal ditawarkan oleh pemodal dari luar koperasi<br />
maupun dari lembaga intermediasi keuangan. Salah satu bentuk modal dari<br />
luar tersebut adalah modal penyertaan. Modal penyertaan adalah sejumlah<br />
uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh<br />
pemodal untuk menambah <strong>dan</strong> memperkuat struktur permodalan koperasi<br />
dalam meningkatkan kegiatan usahanya (PP Nomor 33 Tahun 1998).<br />
Modal penyertaan pada koperasi merupakan salah satu opsi yang<br />
dapat dilakukan oleh koperasi untuk mengatasi permasalahan permodalannya<br />
yang terbatas. Untuk mengembangkan usahanya, koperasi seharusnya tidak<br />
71
Change language