09.12.2012 Views

Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda

Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda

Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

INDEKS ISI<br />

JURNAL PENGKAJIAN KOPERASI DAN <strong>UKM</strong><br />

ISSN 1978-2896 Terbit: September 2011<br />

sebesar 1,7%, usaha mikro sebesar 3,2%, usaha kecil<br />

sebesar 2,3% <strong>dan</strong> usaha menengah sebesar 3%. Peran<br />

KUMKM, terutama <strong>Koperasi</strong> masih kecil dalam<br />

pemberdayaan kawasan perbatasan, <strong>dan</strong> belum berfungsi<br />

dengan baik untuk pemberdayaan masyarakat<br />

perbatasan.<br />

Untuk peningkatan peran KUMKM telah dirancang<br />

model yang diharapkan dapat meningkatkan share<br />

KUMKM kawasan perbatasan dalam jangka waktu 5<br />

tahun kedepan untuk Kabupaten Sanggau dengan<br />

Malaysia dari 5% menjadi 15%, se<strong>dan</strong>gkan untuk<br />

kawasan perbatasan Kabupaten Belu dengan Timor<br />

Timur dari 3% menjadi 10%. Model yang dirancang<br />

sesuai dengan skenario kecenderungan masyarakat yang<br />

hanya menjual bahan baku tanpa pengolahan dengan<br />

menciptakan barang setengah jadi atau produk akhir.<br />

Untuk penerapan model ini sebaiknya terlebih dahulu<br />

dibuat pilot proyek oleh pihak-pihak terkait.<br />

Kata kunci: model KUMKM, potensi daerah tertinggal,<br />

<strong>dan</strong> kawasan perbatasan<br />

Akhmad Junaidi (Deputi <strong>Pengkajian</strong> Sumberdaya<br />

<strong>UKM</strong>K) <strong>dan</strong> Muhammad Joni ((Peneliti Madya <strong>Koperasi</strong><br />

pada Kementerian <strong>Koperasi</strong> <strong>dan</strong> <strong>UKM</strong> <strong>dan</strong> Advokat &<br />

Konsultan Hukum pada Law Office Joni & Tanamas)<br />

PEMANFAATAN SERTIFIKAT HKI SEBAGAI<br />

COLLATERAL KREDIT<br />

JRL. Sept. 2011 Vol. 6-Sept 2011 h. 124 - 141<br />

PENGKAJIAN<br />

K<strong>UKM</strong><br />

Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di negara-negara<br />

maju telah diperluas pemanfaatannya sebagai collateral<br />

untuk mendapatkan kredit atau pembiayaan dari lembaga<br />

keuangan. Nilai ekonomi HKI dapat ditentukan dengan<br />

menghitung misalnya nilai pasar, biaya<br />

pembuatan/reproduksi, biaya penggantian penyusutan,<br />

nilai likuidasi, <strong>dan</strong> nilai asuransi. Permasalahan yang<br />

dihadapi di Indonesia adalah belum tersedianya suatu<br />

ketentuan tentang penggunaan HKI sebagai collateral<br />

dalam sistem penyaluran kredit perbankan. Tujuan<br />

memanfaatkan HKI sebagai collateral kredit adalah<br />

untuk membantu UMKM <strong>dan</strong> <strong>Koperasi</strong> dalam<br />

melengkapi persyaratan perkreditan. Meskipun HKI<br />

dapat dimanfaatkan sebagai collateral kredit, namun<br />

demikian kedudukannya dalam perjanjian penjaminan<br />

adalah bersifat perjanjian tambahan melengkapi suatu<br />

perjanjian pokok kredit. Kajian ini menggunakan analisis<br />

diskriptif dengan melakukan tinjauan studi pustaka<br />

difokuskan untuk menggali peran penting, regulasi HKI<br />

serta regulasi penjaminan kredit perbankan di Indonesia.<br />

HKI memiliki prospek untuk dijadikan collateral kredit,<br />

karena HKI memiliki nilai ekonomi yang dapat dihitung<br />

berdasarkan harga pasar, dapat dieksekusi, dapat beralih<br />

atau dialihkan, baik seluruhnya maupun sebagian karena<br />

pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis atau sebabsebab<br />

lain yang dibenarkan oleh peraturan perun<strong>dan</strong>gun<strong>dan</strong>gan.<br />

Selain itu, perjanjian penjaminan kredit,<br />

termasuk menggunakan HKI sebagai collateral pada<br />

umumnya diikat dengan akta notaris yang bersifat baku<br />

<strong>dan</strong> bersifat eksekutoral.<br />

Kata kunci: Hak Kekayaan Intelektual (HKI), collateral<br />

Riana Panggabean (Deputi Bi<strong>dan</strong>g <strong>Pengkajian</strong><br />

Sumberdaya <strong>UKM</strong>K)<br />

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN DI SENTRA<br />

GERABAH<br />

JRL. Sept. 2011 Vol. 6-Sept 2011 h. 142 - 158<br />

PENGKAJIAN<br />

K<strong>UKM</strong><br />

Tujuan kajian adalah mengetahui kebutuhan<br />

peralatan/teknologi untuk <strong>UKM</strong> di sentra gerabah <strong>dan</strong><br />

mengetahui optimalisasi peralatan/ teknologi gerabah.<br />

Manfaat penelitian ini sebagai bahan masukan untuk<br />

pengambil kebijakan dalam rangka pengembangan peran<br />

<strong>UKM</strong> di sentra gerabah <strong>dan</strong> perbaikan kualitas gerabah<br />

sesuai dengan permintaan pasar.<br />

Kesimpulan <strong>dan</strong> saran hasil kajian ini adalah <strong>UKM</strong><br />

<strong>dan</strong> pengrajin gerabah sebagian besar masih<br />

menggunakan teknologi sederhana. Jenis kebutuhan<br />

peralatan/teknologi pengrajin gerabah dapat dikelompokkan<br />

pada tiga jenis yaitu teknologi untuk pengolahan<br />

bahan baku, pembentukan, pencetakan <strong>dan</strong> pemasaran.<br />

Untuk mengoptimalkan peralatan/teknologi yang<br />

diperlukan <strong>UKM</strong> <strong>dan</strong> pengrajin adalah pendidikan <strong>dan</strong><br />

modal. Ada keinginan pengrajin/<strong>UKM</strong> untuk memiliki<br />

peralatan/teknologi modern namun para <strong>UKM</strong> <strong>dan</strong><br />

pengrajin belum mampu untuk membeli. Pada umumnya<br />

pengrajin tidak memiliki kemampuan modal. Oleh sebab<br />

itu diperlukan bantuan modal untuk membeli <strong>dan</strong><br />

mengoperasionalkan jenis teknologi yang sesuai<br />

permintaan.<br />

Selain pendidikan mengoperasionalkan peralatan/<br />

teknologi diperlukan juga pendidikan bahasa Inggris bagi<br />

<strong>UKM</strong> <strong>dan</strong> pengrajin agar mampu melayani pembeli dari<br />

luar negeri.<br />

Kata kunci: kebutuhan peralatan/teknologi, <strong>UKM</strong>,<br />

pendidikan <strong>dan</strong> modal

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!