Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda
Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda
Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM - Smecda
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
UJI KERAGAMAN KOPERASI BERPRESTASI BERDASARKAN SKALA USAHA<br />
TAHUN 2009 (Johnny W. Situmorang)<br />
Sampai saat ini, secara resmi usia koperasi telah mencapai 63 tahun<br />
dengan jumlah entitas koperasi di Indonesia yang sangat banyak, lebih<br />
dari 177 ribu unit yang berbentuk koperasi simpan pinjam, koperasi<br />
konsumsi, koperasi produksi, koperasi pemasaran, <strong>dan</strong> koperasi jasa.<br />
Sesuai dengan UU 25/1992, koperasi adalah ba<strong>dan</strong> usaha sebagaimana<br />
ba<strong>dan</strong> usaha lainnya, tapi yang membedakannya dengan ba<strong>dan</strong><br />
usaha non-koperasi adalah watak sosial koperasi. Sehingga, koperasi<br />
diharapkan menjadi format kelembagaan perjuangan anggotanya <strong>dan</strong><br />
wadah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat atas dasar gotong<br />
royong. Mubyarto (1998) menyatakan bahwa ekonomi kerakyatan<br />
lebih mampu menghadapi globalisasi karena menjamin ketangguhan<br />
<strong>dan</strong> keandalan ekonomi nasional.<br />
Sampai saat ini belum ada koperasi di Indonesia yang termasuk kategori<br />
koperasi besar dengan kiprah internasional. Dewasa ini, menurut<br />
International Cooperative Alliance (ICA), terdapat sedikitnya 300<br />
koperasi yang berkelas dunia dengan omzet Rp.6.5 – Rp.634 triliun. Tapi<br />
tak satupun koperasi Indonesia masuk dalam kelas global itu (Rahardjo,<br />
2010). Sejalan dengan UU 25/1992, dalam kerangka pengembangan<br />
<strong>dan</strong> pengawasan, pemerintah menerapkan kebijakan sistem penilaian<br />
kinerja berdasarkan kualitas koperasi. Misalnya, penilaian koperasi<br />
terbaik tahun 2002, <strong>dan</strong> penilaian daerah koperasi tahun 2007, <strong>dan</strong><br />
penilaian koperasi berprestasi tahun 2007 (Anonim, 2005, 2007a,<br />
2007b). Landasan penilaian koperasi berkualitas adalah Permenneg<br />
K<strong>UKM</strong> 06/Per/M.K<strong>UKM</strong>/V/2006 tentang Pedoman Penilaian <strong>Koperasi</strong><br />
Berprestasi/<strong>Koperasi</strong> Award. Hasil penilaian kualitas menjadi bahan<br />
bagi pemerintah untuk semakin memajukan koperasi sebagai sokoguru<br />
perekonomian Indonesia. Sejauhmana perbedaan jenis koperasi<br />
dalam konteks penilaian kualitas sangat perlu diketahui agar track<br />
pengembangan koperasi menjadi tepat.<br />
1.2 Permasalahan<br />
Sejak tahun 2002, pemerintah melalui Kementerian K<strong>UKM</strong> telah<br />
menerapkan pola penilaian terhadap koperasi agar kualitas koperasi<br />
dapat meningkat. Metode penilaian dilakukan berdasarkan beberapa<br />
variabel yang sesuai dengan prinsip perkoperasian, prinsip usaha,<br />
<strong>dan</strong> lingkungan. Setiap tahun, puluhan koperasi dari ratusan ribu<br />
d�����u��� �u�l���s�y�. �op���s� y��� d���l�� d��l�s�����s���� ���s<br />
empat kelompok, yakni kelompok-kelompok koperasi simpan-pinjam,<br />
koperasi produksi, koperasi pemasaran, <strong>dan</strong> koperasi jasa. Pada tahun<br />
3