04.09.2013 Views

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

muaskan. Sebaliknya tentera musuh yang telah tiba di Two Rivers<br />

nampaknya sedang mengadakan persiapan untuk mendesak<br />

terus ke arah Batu.<br />

Keadaan bertambah genting juga. Korban-korban terus menerus<br />

jatuh diangkut ke garis belakang. Saya masih ingat suatu<br />

malam tibalah di Tanjung Morawa dari front beberapa truck yang<br />

terus dibawa ke Rumah Sakit. Kami pergi melihatnya. Didalamnya<br />

penuh bertimpa-timpa tubuh para pahlawan kita yang gugur<br />

kena voltreffer musuh. Tidak ada satu tubuhnya yang masih utuh.<br />

Tangan, kaki dan kepala berserakan dan bermandikan darah Kami<br />

semua tertegun. Tak dapat mengucapkan sepatah katapun.<br />

Inilah para syuhada yang telah mengorbankan nyawanya untuk<br />

Kemerdekaan.<br />

Komando berpendapat bahwa serangan di sektor Selatan/<br />

Timur harus diadakan terus menerus sampai pasukan-pasukan kita<br />

dapat memasuki kota. Dalam pada itu kota Tebing Tinggi masih<br />

dalam suasana penyambutan wakil Presiden Mohd. Hatta. Secara<br />

langsung Wakil Presiden menanyakan mengenai persoalan persediaan<br />

senjata dan mesiu dan usaha untuk menabahnya dari persediaan<br />

daerah Aceh.<br />

Siangnya setelah persediaan alat-alat dan tenaga datang dari<br />

pedalaman, Ricardo Siahaan memerintahkan untuk mengulangi<br />

penyerangan pada malam hari itu juga. Pembagian tuqas<br />

dan sasaran seperti penyerangan pertama, selain dari penambahan<br />

tenaga dibeberapa front yaitu :<br />

1. Marsose Timbang Deli ditambah dengan tenaga Marsose<br />

sendiri, selain dari itu dengan tenaga Napindo Batalyon<br />

II, Napindo Imong dan bantuan lainnya. Semuanya di<br />

bawah komando Mayor Sianturi.<br />

2. Tentera Resimen II Titi Besi ditambah dengan tenaga<br />

Napindo Andalas Utara (Sakti Lubis) dan Lasykar Hizbullah.<br />

Semuanya pimpinan Kapten Mardjunet.<br />

3. Tentera Marsose Titi Bambu ditambah dengan cadangan<br />

lainnya. Semua di bawah pimpinan Mayor Siagian.<br />

4. Selain itu pasukan Medan Timur ditambah lagi dengan<br />

tenaga-tenaga baru. Waktu untuk memulai penyerangan<br />

ditentukan jam 24.00.<br />

Marzuki Lubis diperintahkan untuk mengawasi gerakan<br />

pasukan-pasukan yang menyerang, terutama agar penyerangan itu<br />

80

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!