KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

Komandemen untuk merujukkan mereka yang bertikai. Tetapi
akhirnya karena sudah terlalu seringnya terjadi perselisihan
tersebut hanya agressi Belanda ke II lah yang dapat membuat kesatuan-kesatuan
kita ini bersatu kembali untuk menghadapi musuh
yang sebenarnya, yakni Belanda.
*****
Sesudah Perang Dunia ke II, Jenderal Omar Bradley —
pernah mengatakan, bahwa Perang Dunia yang lampau, adalah
merupakan " a war of logistics" * 27 ). Dengan tidak berlebih-lebihan
saya kira, tiap-tiap peperangan memang sangat tergantung
pada kemampuan logistiknya, demikian pula perang kemerdekaan
kita menghadapi Belanda.
Dengan tidak bermaksud mengadakan perbandingan dengan
kesatuan-kesatuan lain, dapat saya katakan bahwa semangat dan
kemampuan tempur dari Prajurit-prajurit Resimen IV adalah tetap
baik, walaupun mereka sekarang harus berjuang beratus kilometer
dari kampung halamannya di Sumatera Timur.
T erutama sekali persoalan pangan tidaklah menjadi masalah.
Kalaupun sesekali catu agak kurang sedikit dari biasa, karena
menunggu musim panen umpamanya, namun pada umumnya kami
di Tanah Alas tidak pernah kesulitan makan.
Tanahnya subur, dan segala macam tanaman dapat tumbuh
dengan baik, apalagi Kali Alas merupakan sumber ikan yang tak
habis-habisnya. Mendengarkan cerita-cerita tentang kesulitan pangan
di daerah lain, katanya ada yang sampai makan biji para,
bersyukurlah kami di Tanah Alas ini. Kemudian pengurusan logistik
ditangani pula oleh perwira-perwira yang cakap dan bertanggung
jawab, seperti Letnan A. Muluk Lubis Letnan G. Siregar,
Letnan Arifin Djonain Harahap, Roga Ginting dan lain-lain.
sekarangpun kalau saya membayangkan masa kami bergerilya
di Tanah Alas, asosiasi saya akan tetap kepada sawah yang subur
terbentang sejauh mata memandang, tebat-tebat yang penuh
dengan ikan mas, kemudian Kali Alas dengan ikan jurungnya
yang sebesar paha itu. Pokoknya asosiasinya ialah kepada makan
yang berkecukupan. Tepatlah sebutan bahwa Tanah Aras adalah
gudang beras, dan merupakan basis gerilya yang tangguh dalam
menghadapi fihak Belanda. Tepat ucapan Napoleon, Panglima Perang
terbesar sepanjang zaman, yang menyatakan bahwa yang
paling utama perlu diurus ialah perut prajurit itu, kalau soal perut
beres, yang lain akan beres juga.
Kiranya kalau perut sudah kenyang, maka banyaklah membantu
untuk mengatasi faktor-faktor lain. Untuk anggota-anggota
Resimen IV tidak kekurangan inspirasi.
166