04.09.2013 Views

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

tahlah, tetapi betapapun tempat kami bukanlah tempat yang serasih.<br />

Akhirnya kami putuskanlah untuk mencari daerah yang baru<br />

dan sementara ftu mencari hubungan dengan kesatuan-kesatuan kami<br />

yang lain. Petang harinya tibalah kami dipinggir hutan, dan<br />

kamipun mengadakan stelling di bukit-bukit. Tidak ada rumahrumah,<br />

hanya ada satu pondok kecil dan manusiapun tidak ada,<br />

sedang udara sangat dinginnya.<br />

Bila penat dan mata terlena maka lupalah siinsan akan rasa<br />

laparnya dan kamipun secara berjejal-jejal satu dengan yang lain<br />

memanaskan badan ditungku api. Entahlah, disaat begini sulitpun<br />

Letnan Burhan tidak kehilangan akal, kiranya sementara<br />

kami melalui ladang-ladang yang ditinggalkan itu, masih dapat digarapnya<br />

sekantong kentang yang tak sempat diambil dan beberapa<br />

labu muda. Dan kami bakarlah kentang dan labu itu dan itulah<br />

pengisi perut kami hingga esok harinya. Tidak banyak tetapi<br />

lumayanlah.<br />

Perhubungan tidak sempurna, sehingga pemberitahuan mengenai<br />

kejadian-kejadian disuatu tempat sering terlambat. Akibatnya<br />

pemunduran juga jadi kurang teratur dan terjadilah banyak kerugian-kerugian<br />

yang sebenarnya dapat dihindari.<br />

Dengan mundurnya pasukan-pasukan kita dari Brastagi maka<br />

dikeluarkan pulalah perintah untuk melakukan bumi hangus, dan<br />

di antara bangunan-bangunan yang dibakar itu turut pula Grand<br />

Hotel Brastagi, yaitu salah satu hotel yang terbesar dan terindah<br />

di Sumatera Utara pada waktu itu dan merupakan kebanggaan bagi<br />

kita semua dan tempat di mana diadakan resepsi waktu penutupan<br />

kadet dahulu.<br />

Mujurlah Wakil Presiden Mohd. Hatta, yang sehari sebelum<br />

musuh masuk masih berada di Brastagi sempat meloloskan diri<br />

melalui Merek menuju ke Sidikalang dan kemudian terus ke<br />

Bukit Tinggi.<br />

Kami tiba disekitar Namu Rambe dan di sini kami disambut<br />

dengan tangan terbuka oleh penduduknya. Kami lekas pula menyesuaikan<br />

diri dan mulailah mengatur pertahanan. Perlu ditambahkan<br />

di sini bahwa waktu pengembaraan di hutan-hutan dan gununggunung<br />

itu bergabung pulalah kesatuan-kesatuan lain dengan kami,<br />

diantaranya kesatuan Napindo di bawah pimpinan Sdr. Ridwan<br />

Ondo, dan kami merupakan suatu kesatuan yang kompak. Kesatuan<br />

ini adalah bagian dari pasukan Sdr. Imong yang sedang bertugas<br />

di Tapanuli untuk mencari hubungan dengan Pak Bedjo. Antara<br />

123

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!