04.09.2013 Views

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Juga penyerangan yang dipimpin Marzuki Lubis dari arah<br />

lanjung Morawa yang terdiri dari gabungan kelasykaran tidak dapat<br />

mengadakan link-up dengan pasukan-pasukan Bataiyon V yanq<br />

bertahan disekitar Batu, karena juga jalan arah ke Petumbak telah<br />

dikuasai Belanda. Akhirnya masing-masing pasukan mengadakan<br />

serangan secara terpisah-pisah. Pasukan Bataiyon V mencoba kembali<br />

untuk masuk ke Batu tetapi setelah tiba dekat pertahanan<br />

musuh, kita dihalau kembali oleh kenderaan pantser mereka sehingga<br />

terpaksa mundur kembali ke arah Sibiru-biru.<br />

Suatu ironi, bahwa pada suatu saat suatu daerah yang begitu<br />

penting seolah-olah ditinggalkan untuk menghadapi overmacht<br />

musuh. Di daerah lain berjubel Batalyon-Batalyon kita seolah-olah<br />

antri menunggu giliran untuk menyerbu ke Kota Medan.<br />

Setelah kembali di Sibiru-biru kami dari Bataiyon V bermaksud<br />

untuk segera mengadakan hubungan dengan Bataiyon yang berkedudukan<br />

di Perbaungan. Oleh sebab kami sudah letih benar se-<br />

Kembahnya dari serangan malam ke Batu, kamipun beristirahat menunggu<br />

hari pagi. Keesokan harinya kamipun berangkat dari tempat<br />

peristirahatan kami dengan melalui Gunung Rintis menuju<br />

ke lanjung Morawa.<br />

Tetapi alangkah kecewa, sebab keesokan harinya sebelum<br />

sampai ditempat yang dituju kiranya Tanjung Morawa sudah jatuh<br />

di tangan musuh. Di tengah jalan kami bertemu dengan pengungsipengungsi<br />

yang secara terburu-buru melarikan diri dari Tanjung<br />

Morawa. ' 6<br />

Kami masih mempunyai harapan mungkin melalui Tanah Merah<br />

masih bisa kami capai Perbaungan, kiranya diwaktu menjelang<br />

senja kami dengan letih sampai di emplasemen. Klein Sei Karang<br />

kami dengar pula berita tentang telah dimasukinya Perbaungan'<br />

dan Lubuk Pakam oleh musuh, dan sayup-sayup dikejauhan terdengarlah<br />

suara-suara tembakan dari arah Lubuk Pakam Waktu<br />

itu k£.rni betul-betul lemas. Teringatlah saya akan teman-teman<br />

pada waktu itu, yakni Letnan Harun, Letnan Burhan Azwan Sutondo,<br />

Muchtaiar, yah semua masih dapat dikatakan muda belia<br />

Kalau selama ini kami menerima perintah dari atasan, sekarang<br />

mi kami harus memutuskan sendiri. Akhirnya setelah bermupakat<br />

kami putuskan untuk sementara bertahan disekitar Serdang Hulu<br />

mi sambil mencoba mengadakan hubungan dengan Resimen di<br />

Brastagi dan sisa-sisa Bataiyon dari Perbaungan. Selanjutnya dengan<br />

bersusah payah, karena letih berjalan kaki sepanjang hari<br />

pasukan Bataiyon V tiba malam itu di Bangun Purba Setiba di<br />

depan Kantor Wedana kami terus merebahkan diri di pekarangan<br />

kantor tersebut. Lebih kurang 50 Km telah kami tempuh berjalan<br />

kaki pada hari itu.<br />

*****<br />

93

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!