04.09.2013 Views

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yang bersangkutan, di dalam hal ini Kolonei Hopman Sitompul<br />

dari fihak Republik dan Kolonel P. Scholten dari fihak Belanda.<br />

Saya katakan fihak Belanda yang segera menghubungi fihak<br />

Kita, karena merekalah yang merasa selalu dirugikan, pada hal fihak<br />

kita sudah mau mundur dan mengalah terus. Macam-macam<br />

sajalah dibuat mereka alasan untuk mengisi agenda pembicaraan,<br />

dan kita yang belum begitu administratif itu, terkadang-kadang<br />

melongo juga melihat daftar-daftar pelanggaran yang dituduhkan<br />

kepada kita itu.<br />

Dan berhadapanlah Kolonel tua yang sudah pensiun rijp itu<br />

yang berasal dari KNIL dan telah mengalami hidup sebagai tawanan<br />

Jepang selama tiga setengah tahun di Formosa dan Mantsuna<br />

dengan rekan-rekan dari TRI (waktu itu belum disebut TNI) yang<br />

masih muda dan penuh semangat itu. Jelas Kolonel Scholten ingin<br />

selalu mendominir rapat dengan usia kebapakannya dan mencoba<br />

menyudutkan rekannya dengan istilah-istilah tekhnis maupun peraturan-peraturan,<br />

tetapi sesekali dibalas pula oleh Kolonel Sitompul<br />

dengan jawaban-jawabannya yang tepat, sehingga membuat orang<br />

tua itu beserta stafnya jadi kewalahan.<br />

Bagaimanapun mereka harus mengakui bahwa keadaan telah<br />

berobah, dan takkan mungkin kembali kepada masa yang silam<br />

di mana kekuasaan mereka adalah mutlak. Suatu kenyataan mereka<br />

pernah kalah perang dan tidak menunjukkan sifat-sifat kesatria<br />

dan penuh pertanggung jawaban di dalam perang tersebut. Mereka<br />

menyerah atau lari dan meninggalkan Indonesia dengan tangan<br />

hampa untuk menghadapi keganasan Jepang itu.<br />

Oleh sebab itu, bagaimanapun disembunyikannya, namun terasa<br />

lagak mereka itu seolah-olah dibuat-buat, semacam kompensasi<br />

terhadap kekurangan-kekurangan dan kegagalan mereka selama<br />

ini.<br />

Pun juga biasanya bukan fihak militer mereka yang paling<br />

degil di dalam perundingan-perundingan tersebut, tetapi justru<br />

penasehat-penasehat sipilnya, bekas ambtenar-ambtenar BB maupun<br />

pengusaha-pengusahanya yang tergabung dalam "De Indische<br />

Ondernemers bond." Inilah yang paling degil, paling lihay, karena<br />

mereka pulalah yang merasa lebih banyak berkepentingan dalam<br />

peperangan ini. Ambtenar-ambtenar kolonial ini i pada umumnya<br />

adalah merupakan otak di belakang layar, dan yang mengatur<br />

konsep-konsep strategi fihak mereka, sebab mereka pulalah yang<br />

menganggap dirinya "Indonesia kenners bij uitnemenheid". * 10 >-<br />

*****<br />

43

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!