04.09.2013 Views

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tiap-tiap berurusan ke Tebing Tinggi, tetap pula kami gunakan<br />

untuk berkunjung kepada kesatuan tetangga kami disitu. Memang<br />

keadaan kota tersebut sudah jauh berbeda semenjak terjadi<br />

peristiwa berdarah pada tanggal 13 Desember 1945 itu. Yang jelas<br />

Jepangnya sudah tidak ada lagi. Residen Sumatera Timur A. Bakar<br />

Djaar berkedudukan di kota tersebut, demikian juga banyak kantorkantor<br />

lembaga pemerintahan lainnya. Tetapi yang paling utama<br />

menyebabkan Tebing Tinggi tetap ramai ialah, di mana kota tersebut<br />

merupakan tempat pusat perbekalan barisan-barisan perjuangan,<br />

kemudian juga merupakan tempat persinggahan dan peristirahatan<br />

bagi pasukan-pasukan yang pergi dan datang dari<br />

front.<br />

Tetapi walaupun Jepang-Jepangnya sudah pergi, namun sekali-sekali<br />

masyarakat kembali dikejutkan dengan dijumpainya lagi<br />

kuburan-kuburan massaal dari korban keganasan Jepang tersebut.<br />

Masih banyak keluarga kehilangan putra-putranya, masih banyak<br />

kuburan-kuburan yang belum diketemukan.<br />

Menurut taksiran, paling tidak 3000 orang yang telah dibunuh<br />

oleh Jepang di Tebing Tinggi itu, sebagai balasan terhadap anggotaanggotanya<br />

yang dibunuh oleh fihak kita.<br />

Di antara mereka yang terbunuh banyak yang kukenal, temanku<br />

sepermainan seperti Alex Muskita (temanku sebangku di<br />

Europesche Lagere School), Usman, Djalal, kemudian ayah dari<br />

Sdr. Drs. Zahlul (Bupati Solok), Bapak Datuk Radja Mansjur yang<br />

saya hormati, Jaksa Sulaiman, R.M. Deblot Sundoro (Ketua Komite<br />

Nasional), semua mereka telah gugur pada peristiwa yang sangat<br />

menyedihkan itu.<br />

Di kota Tebing Tinggi telah didirikan tugu peringatan memperingati<br />

korban peristiwa berdarah tersebut, namun menurut anggapan<br />

saya masih perlu penggalian dari pada sejarah kejadian Tersebut.<br />

Fakta-fakta dan bukti harus dikumpulkan, sehingga dengan<br />

demikian dengan jelas dapat diketahui sebab dan akibatnya, jumlah<br />

yang gugur dan kuburan-kuburannya.<br />

Dari dua sumber saya peroleh bahan-bahan mengenai peristiwa<br />

tanggal 13 Desember di Tebing Tinggi. Pertama dari fihak kita<br />

sendiri, yakni dari JARAH DAM U/BUKIT BARISAN.<br />

Kedua dari fihak Jepang, yang ditulis oleh seorang perwira Jepang,<br />

Dr. Takao Fusayama, yang turut mengalami semua kejadian<br />

tersebut sebagai perwira penghubung dari Sawamura-butei.<br />

Sekitar 3000 Nyawa yang hilang untuk perjuangan wajib diperingati<br />

dengan cara yang lebih khidmat, lebih sempurna dan<br />

lebih mendalam lagi.<br />

30

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!