04.09.2013 Views

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

KISAH DARI »EDALAMAN - Acehbooks.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Orang dipedesaan yang masih sangat tradisionil itu telah mengadakan<br />

selamatan-selamatan yang mengeluarkan ongkos yang<br />

banyak untuk dapat tetap memenuhi keinginan gaib dari makanan<br />

pokok itu, sebaliknya fihak Belanda telah berlaku kasar menyerobotnya<br />

dari gudang-gudang rakyat yang begitu bersusah payah<br />

diusahakan menghasilkannya. Rakyat-rakyat yang sederhana itu<br />

berkata satu sama lain, bangsa yang begitu kasar dan tidak menghormati<br />

adat-adat yang berlaku, akan mengalami bencana lambat<br />

laun. Tidak ada sifat yang lebih keji dan rendah, dari pada menyerobot<br />

isi lumbung padi orang.<br />

Tanggal 2 Agustus 1947.<br />

Penyerangan musuh ke Bah Jambi.<br />

Tentera Belanda yang dipelopori dengan 4 tank bergerak<br />

dari P. Siantar menuju Bah Jambi (bekas tempat Markas Dipisi X).<br />

Ada juga sekedar perlawanan dari pasukan-pasukan kita, tetapi<br />

akhirnya fihak kita terpaksa juga mengundurkan diri.<br />

Musuh tidak tetap tinggal di sana. Sesudahnya mengadakan<br />

gerakan tersebut mereka kemudian kembali ke Pematang Siantar.<br />

Barangkali tujuannya hanya sebagai patroli pengintaian, untuk<br />

mengetahui apakah masih ada konsentrasi pasukan kita di tempat<br />

tersebut, dan apakah masih digunakan sebagai Markas Komando<br />

oleh: Dipisi X.<br />

Setahu saya unsur pimpinan Dipisi X sudah meninggalkan<br />

daerah tersebut sebagian ke Tapanuli dan sebagian lagi menuju ke<br />

Aceh, seperti Kolonel Husin Jusuf, Kolonel Hopman Sitompul, Mayor<br />

Jacob Lubis, Mayor Sidauruk dan lain-lain.<br />

Juga Kolonel Achmad Tahir Komandan PT se-Sumatera, pertama<br />

sekali menuju ke Aceh, kemudian memindahkan Markasnya<br />

ke Bukit Tinggi, dan terakhir sekali bergerilya di daerah Bonjol<br />

sampai kepada saat penyerahan kedaulatan.<br />

Khusus pengalaman Kolonel Achmad Tahir dalam perjalanan<br />

menuju ke Aceh, melalui Tanah Karo, Tanah Alas dan Tanah Gayo<br />

kemudian ke Bukit Tinggi penuh pula dengan rintangan-rintangan<br />

dan percobaan-percobaan yang hanya dapat diatasi dengan ketabahan<br />

dan keberanian serta ketawakkalan kepada Tuhan Yang<br />

Maha Esa. Betapa tidak, terkadang justru bangsa sendiri yang<br />

karena ketidak fahaman, yang merupakan ancaman dan rintangan<br />

tersebut. Berapa banyak kaum pengungsi, tentera kita yang masuk<br />

ke pedalaman, dikejar, ditangkap oleh kelompok-kelompok bersenjata,<br />

yang bertindak diluar hukum dan menjadi hakim sendiri,<br />

hanya karena fanatisme yang buta dan karena bimbingan yang<br />

salah dari pemimpin-pemimpinnya.<br />

127

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!