06.11.2014 Views

no-02th-viiifebruari-2014

no-02th-viiifebruari-2014

no-02th-viiifebruari-2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

segala hal termasuk biaya.<br />

Apakah artinya pemilu serentak ini akan memperbaiki<br />

hubungan antara parlemen dan Presiden?<br />

Sudah barang tentu akan semakin memperkokoh hubungan antara<br />

Presiden dan parlemen. Sebab, kalau rakyat sudah senang dengan<br />

capres partai itu maka dia juga akan memilih partai yang mengusung<br />

capres tersebut. Sebaliknya, jika orang sudah senang dengan<br />

partainya, maka akan memilih capres yang diusung partai tersebut.<br />

Intinya, ada keterkaitan antara Presiden terpilih dengan partai<br />

pemenang pemilu legislatif. Ini akan semakin memperkuat berjalannya<br />

roda pemerintahan dan akan mempertegas sistem presidensiil.<br />

Putusan itu sebenarnya sudah diketok pada Maret 2013,<br />

namun baru sekarang dibacakan dan ternyata baru 2019<br />

dilaksanakan. Bagaimana menurut Bapak?<br />

Saya justru melihat MK telah berhasil dengan cukup arif dan bijak<br />

menangkap esensi Pasal 6A UUD NRI Tahun 1945 bahwa<br />

sebenarnya pemilu dalam makna yang disatukan yakni Pilpres dan<br />

Pileg. Tetapi, dalam pelaksanaannya, MK mempertimbangkan realitas<br />

kesiapan dari kita semua. Tidak hanya KPU sebagai penyelenggara<br />

pemilu, tetapi juga kesiapan partai-partai politik, dan yang lebih penting<br />

lagi adalah kesiapan masyarakat. Sebab, waktu yang tersedia cukup<br />

sempit. Itulah alasan mengapa pelaksanaan pemilu serentak ditunda<br />

hingga 2019. Saya rasa MK memiliki tingkat kearifan tersendiri. Sebab,<br />

jika pemilu serentak dipaksakan tahun ini, saya tidak bisa<br />

membayangkan betapa pontang pantingnya kita semua. Tidak hanya<br />

KPU sebagai penyelenggara tetapi juga partai politik dan masyarakat.<br />

dilaksanakan?<br />

Dalam pemilu serentak, presidential threshold ( PT ) atau ambang<br />

batas bagi partai politik yang berhak mengusung pasangan capres<br />

cawapres yang sekarang diberlakukan minimal 20% kursi atau 25%<br />

suara secara nasional, menjadi tidak relevan lagi atau sudah<br />

kehilangan urgensinya, karena pileg dan pilpres sudah serentak.<br />

Itulah hakekatnya Pasal 6A UUD kita. Jadi, threshold-nya itu adalah<br />

selama parpol menjadi peserta pemilu, maka dia sebenarnya berhak<br />

untuk mengusung atau mengusulkan pasangan capres dan<br />

cawapres dan tidak harus lagi ditambahi syarat lain seperti minimal<br />

memiliki sekian suara atau sekian kursi.<br />

Dengan pemilu serentak apakah parpol diuntungkan atau<br />

malah dirugikan?<br />

Menurut saya, sangat diuntungkan. Karena, selama parpol itu<br />

lolos seleksi sebagai peserta pemilu, dia berhak mencalonkan atau<br />

mengusulkan capres dan cawapres. Selain itu, masyarakat juga<br />

diuntungkan, karena dengan semakin banyaknya parpol yang punya<br />

hak mengusung capres, maka opsi pilihan yang ada semakin banyak<br />

untuk rakyat. Dengan opsi yang banyak, maka akan berdampak<br />

positif untuk rakyat karena pilihannya akan semakin luas. Kalau<br />

yang sekarang kan istilahnya 4 L (Lo Lagi Lo Lagi). ❏<br />

Ada yang mengatakan, setelah putusan MK, Pemilu <strong>2014</strong><br />

menjadi inkonstitusional dan keputusan MK banyak<br />

dibumbui kepentingan politik terutama soal penundaan.<br />

Bagaimana pandangan Bapak?<br />

Saya rasa tidak (inkonstitusional). Seperti sudah saya jelaskan,<br />

keputusan MK sudah arif dan bijak. Begini, keputusan MK<br />

memang tidak bisa memuaskan semua pihak. Setiap<br />

keputusan apapun pasti ada yang puas dan ada yang<br />

kecewa atau tidak senang. Apakah ada kepentingan politik<br />

di balik penundaan pembacaan keputusan, hanya MK yang<br />

tahu. Saya rasa sangat jauh ada kepentingan politik yang<br />

menekan MK. Saya pribadi masih menaruh kepercayaan<br />

kepada integritas MK.<br />

Intinya, apa yang diputuskan MK adalah baik dan bijak<br />

dan memberi kesempatan waktu yang panjang bagi DPR<br />

dan Presiden untuk mengatur bagaimana pemilu serentak<br />

ini. Sebab, kalau tak cukup waktu, saya khawatir akan<br />

memaksa MK untuk membuat <strong>no</strong>rma-<strong>no</strong>rma baru akibat<br />

konsekuensi dari keputusan sebelumnya karena keterdesakan<br />

waktu. Itu yang kita kritik.<br />

Lalu bagaimana dengan sistem ambang batas atau<br />

presidential threshold (PT) jika sistem pemilu serentak<br />

EDISI NO.02/TH.VIII/FEBRUARI <strong>2014</strong><br />

23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!