06.11.2014 Views

no-02th-viiifebruari-2014

no-02th-viiifebruari-2014

no-02th-viiifebruari-2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SOSIALISASI<br />

negara itu hanya memiliki satu airport,<br />

sedangkan Indonesia memiliki puluhan airport.<br />

“Tidak begitu tepat memperbandingkan<br />

antara Indonesia dengan Singapura, tetapi<br />

kita wajib mengambil pelajaran dari sebuah<br />

kemajuan atau hal-hal baik yang dikerjakan<br />

di negara lain,” kata Farhan<br />

Khusus untuk bandara, Ahmad Farhan<br />

menyarankan agar pemerintah mengadakan<br />

kompetisi dalam pengelolaan airport yang<br />

ada di Indonesia. Tidak salah bila beberapa<br />

bandara diserahkan pengelolaannya kepada<br />

pihak swasta. “Agar masyarakat bisa tahu<br />

mana yang bisa memberikan pelayanan<br />

fasilitas umum yang bagus,” paparnya.<br />

Dalam menciptakan fasilitas umum yang<br />

bersih, pria asal Aceh itu menyarankan agar<br />

setiap orang menjaga fasilitas yang ada.<br />

Ketua RT atau kepala desa bila bertamu ke<br />

rumah warganya, upayakan untuk bisa<br />

mengecek toilet yang punya rumah tanpa<br />

menyinggung perasaan, misalnya minta izin<br />

mau buang air kecil. Begitu juga untuk<br />

pejabat di atasnya, ya camat, bupati,<br />

gubernur, atau kepala dinas. Toilet bisa<br />

menjadi salah satu ukuran apakah orang itu<br />

berperilaku bersih atau tidak.<br />

Dalam acara yang dimeriahkan oleh para<br />

komedian, musisi, dan artis itu, Hetifah<br />

menyatakan, setiap masyarakat berhak<br />

mendapat fasilitas umum, namun ia menegaskan<br />

fasilitas umum itu harus sesuai dengan karakter<br />

masyarakatnya. “Bila di Jakarta dibutuhkan jalan<br />

raya maka di daerah Kalimantan yang<br />

menjadikan sungai sebagai lalu lintas<br />

perhubungan utama, maka pelabuhan sungai<br />

yang diperlukan,” paparnya. Dalam soal fasilitas<br />

umum, alumni ITB itu menambahkan, bagaimana<br />

pasar, puskesmas, sanitasi, dan gedung<br />

sekolah juga harus disediakan. “Pemerintah<br />

harus menyediakan semua itu,” tegasnya.<br />

Hetifah sepakat dengan apa yang<br />

dikatakan Ahmad Farhan bahwa mengecek<br />

toilet memang perlu karena peradaban<br />

sebuah bangsa ditentukan oleh sejauh mana<br />

kebersihannya. Masalah toilet, Hetifah<br />

mengharapkan agar pemerintah atau<br />

siapapun bila membangun kamar kecil itu<br />

harus sesuai karakter masyarakat, laki-laki,<br />

perempuan, anak-anak, dan kaum disabilitas<br />

harus dibedakan. “Jangan disamaratakan<br />

kalau membangun toilet,” katanya. Toilet<br />

perempuan misalnya, jangan dilupakan<br />

menyediakan tempat sangkutan tas.<br />

Hetifah menegaskan bahwa pemerintah<br />

harus menyediakan fasilitas umum, namun<br />

ia juga menegaskan bahwa masyarakat juga<br />

harus memelihara fasilitas umum itu. Ia<br />

menyimpulkan dalam masalah pelayanan<br />

fasilitas umum itu harus menyertakan<br />

informasi yang jelas, ada tempat pengaduan,<br />

dan ada standar minimal.<br />

Sebagai anggota DPR, perempuan yang<br />

menjadi wakil rakyat dari Kalimantan Timur<br />

ini selalu mendorong pemerintah agar<br />

membangun infrastruktur yang bagus.<br />

“Kalau jelek akan berimbas pada masalah<br />

kesejahteraan,” ungkapnya. ❏<br />

AW<br />

GTC Semarang<br />

Upaya Mempertegas Sistem Presidensiil<br />

GTC<br />

5 Februari <strong>2014</strong><br />

IAIN Walisongo, Semarang<br />

WACANA soal sistem presidensiil<br />

yang sekarang diberlakukan pada<br />

sistem pemerintahan di Indonesia<br />

banyak dibahas, dan bahkan dikritik habishabisan.<br />

Banyak pihak yang ‘bingung’<br />

dengan pelaksanaan sistem presidensiil,<br />

sebab dalam tataran pelaksanaan malah<br />

terkesan bau sistem parlementer yang<br />

sangat kuat.<br />

Hal ini menjadi pembahasan serius dalam<br />

talkshow interaktif ‘4 Pilar Goes To<br />

Campuss’ dengan tema sentral<br />

‘Mempertegas Sistem Presidensiil’ dalam<br />

rangka Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan<br />

Bernegara, di Aula II Kampus III IAIN<br />

Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, Rabu<br />

FOTO-FOTO: HUMAS MPR RI<br />

(5/2). Acara ini menampilkan narasumber<br />

utama Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim<br />

Saifuddin, Akademisi IAIN Walisongo Eman<br />

Sulaiman, dan Budayawan Prie GS, yang<br />

dihadiri sekitar 400 mahasiswa IAIN<br />

Walisongo dari berbagai fakultas.<br />

Pembahasan pertama soal sistem<br />

presidensiil datang dari Wakil Ketua MPR RI<br />

76 EDISI NO.02/TH.VIII/FEBRUARI <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!