06.11.2014 Views

no-02th-viiifebruari-2014

no-02th-viiifebruari-2014

no-02th-viiifebruari-2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dan dijamin BPJS,” sambung Presiden.<br />

Untuk menjamin layanan kesehatan bagi<br />

penduduk miskin Pemerintah menanggung<br />

biaya asuransi bagi penduduk tidak<br />

mampu sebanyak 86,4 juta jiwa. Untuk<br />

itu, pemerintah telah mengalokasikan dana<br />

sebesar Rp 19,93 triliun pada APBN <strong>2014</strong>.<br />

Saat ini, sekitar 121 juta warga atau sekitar<br />

48% dari total penduduk Indonesia sudah<br />

terdaftar sebagai peserta BPJS. Rinciannya:<br />

86,4 juta jiwa kepesertaan Jamkesmas untuk<br />

rakyat miskin, 11 juta jiwa untuk jaminan<br />

kesehatan daerah, 16 juta peserta Askes, 7<br />

juta peserta Jamsostek, dan 1,2 juta peserta<br />

dari unsur TNI dan Polri.<br />

“Insya Allah, pada tahap kedua, paling<br />

lambat tanggal 1 Januari 2019, seluruh rakyat<br />

Indonesia telah menjadi peserta BPJS<br />

kesehatan,” kata Presiden.<br />

Sepuluh Tahun<br />

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial<br />

dirancang dan dipersiapkan sejak 2004.<br />

Ditandai dengan pengesahan Undang-<br />

Undang No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan<br />

Sosial Nasional (UU SJSN). UU tersebut<br />

memberi amanat kepada pemerintah untuk<br />

membentuk Dewan Jaminan Sosial Nasional<br />

(DJSN) dan Badan Penyelenggara Jaminan<br />

Sosial (BPJS).<br />

Dalam perjalanannya, rencana<br />

penyelenggaraan jaminan sosial ini<br />

menghadapi berbagai lika-liku. Antara lain,<br />

lamanya waktu yang dibutuhkan Presiden<br />

untuk membentuk Dewan Jaminan Sosial<br />

Nasional (DJSN). Nyatanya, setelah UU<br />

SJSN diketok pada 2004, Dewan Jaminan<br />

Sosial Nasional ini baru dibentuk pada 2008.<br />

Tepatnya pada 24 September 2008,<br />

berbarengan dengan keluarnya Keputusan<br />

Presiden (Keppres) No.110/M/2008 tentang<br />

Pengangkatan Ketua dan Anggota DJSN.<br />

Karena itulah, tanggal 24 September 2008<br />

dicatat sebagai Hari Kelahiran DJSN,<br />

berdasarkan keluarnya Keppres tersebut.<br />

Dewan Jaminan Sosial Nasional memiliki<br />

tugas, antara lain membuat konsep dan<br />

draf peraturan pelaksanaan kebijakan makro<br />

lebih lanjut berkaitan dengan pelaksanaan<br />

UU SJSN. Melakukan studi dan kajian, serta<br />

membidani lahirnya BPJS. Juga melakukan<br />

monitoring dan evaluasi kinerja BPJS yang<br />

menyelenggarakan program SJSN. Dewan<br />

Jaminan Sosial Nasional ini terdiri dari 13<br />

orang diketuai Dr. Chazali H. Situmorang.<br />

Pengurus DJSN pertama ini bekerja mulai<br />

2008 hingga 2013.<br />

Selain lamanya masa pembentukan<br />

DJSN, persoalan molornya waktu<br />

pembuatan UU BPJS, sesuai yang<br />

diamanatkan UU SJSN juga menjadi<br />

persoalan tersendiri. Ini terjadi karena<br />

proses pembuatan UU BPJS diwarnai<br />

intrik dan tarik ulur kepentingan yang sangat<br />

panjang antara pemerintah dengan DPR RI.<br />

Namun, setelah tiga tahun, akhirnya UU<br />

BPJS bisa disahkan pada 2011. Undang-<br />

Undang No. 24/2011 tentang BPJS adalah<br />

peraturan pelaksanaan UU SJSN. Dalam UU<br />

BPJS antara lain diamanatkan bahwa BPJS<br />

Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan<br />

sudah harus terbentuk pada 1<br />

Januari <strong>2014</strong>. Secara operasional, BPJS<br />

Kesehatan sudah harus beroperasi pada<br />

1 Januari <strong>2014</strong>, sedangkan BPJS<br />

EDISI NO.02/TH.VIII/FEBRUARI <strong>2014</strong><br />

41

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!