06.11.2014 Views

no-02th-viiifebruari-2014

no-02th-viiifebruari-2014

no-02th-viiifebruari-2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SELINGAN<br />

kementerian keuangan hanya punya sekian.<br />

Kita berusaha dekatkan angka itu.<br />

Jadi, DJSN berfungsi mempertemukan<br />

kedua kutub tersebut?<br />

Kita bermain di tengah. Kita melobi<br />

keuangan. Prinsip kita mengawal UU. Kalau<br />

PBI (Pedoman Besaran Iuran) untuk orang<br />

miskin adalah tanggungan pemerintah, ya<br />

pemerintah harus alokasikan danannya.<br />

Untuk PT Taspen (juga PT Asabari)<br />

pengalihan peralihan programnya ke<br />

BPJS Ketenagakerjaan cukup lama,<br />

sekitar 15 tahun. Kenapa?<br />

Hitungan hak pensiun memang 15 tahun.<br />

Jadi, alami saja. Taspen dan Asabri sudah<br />

membuat road map penyerahan program<br />

untuk mengalihkan pada tahun 2029. Para<br />

PNS juga tidak mempermasalahkan<br />

pengalihan program tersebut.<br />

Berkaitan dengan itu, peran DJSN<br />

memang sangat penting?<br />

Dalam undang-undang tugas DJSN adalah<br />

pembuat rumusan kebijakan serta<br />

sinkronisasi dan harmonisasi semua<br />

peraturan-peraturan UU SJSN. Juga,<br />

monitoring dan evaluasi. Termasuk, kajiankajian<br />

dan analisis rencana investasi yang<br />

disusun oleh BPJS.<br />

Jadi, konsepnya memang dari DJSN?<br />

Konsepnya bisa dari BPJS lalu kita<br />

evaluasi. Kalau RPP (Rancangan Peraturan<br />

Pemerintah), Perpres, dari kita. Kita sudah<br />

bekerja keras dan siapkan semua itu sebelum<br />

UU No.24/2011.<br />

Maksudnya?<br />

Kita diangkat 2008 dan mulai bekerja pada<br />

awal 2009. Sebelum keluar UU No. 24/2011<br />

kita masih mengacu pada UU No. 40/2004<br />

dalam bekerja. Namun, frekuensinya<br />

memang semakin tinggi setelah keluar UU<br />

No. 24/2011. DJSN telah bekerja melampaui<br />

tugas yang seharusnya. Hanya saja, DJSN<br />

bukanlah eksekutor. Eksekutornya adalah<br />

pemerintah (kementerian). Jangan lupa itu.<br />

Jadi, yang perlu didorong mobilitasnya<br />

adalah kementerian terkait.<br />

DJSN tidak bisa berbuat apa-apa?<br />

Bukan tidak bisa. Kita memantau terus.<br />

Fokus kita adalah sosialisasi ke semua<br />

pemangku kepentingan. Anggaran kita<br />

hanya Rp 25 miliar setahun untuk semua<br />

kegiatan. Mulai dari monitoring dan evaluasi,<br />

menyusun rancangan peraturan<br />

pemerintah, hingga melakukan sosialisasi.<br />

Kita banyak berperan sebagai policy <strong>no</strong>te.<br />

Kita buat rancangan kebijakan untuk kita<br />

sampaikan kepada kementerian. Kita tidak<br />

bisa implementasi langsung. Kita ini<br />

semacam lembaga think-tank.<br />

Anggota DJSN berasal dari berbagai<br />

unsur. Berarti mereka membawa kepentingan<br />

masing-masing. Benarkah?<br />

Cara berpikirnya tidak boleh seperti itu.<br />

Seperti anggota Dewan Perwakilan Rakyat<br />

(DPR), anggota DJSN harus<br />

memperjuangkan kepentingan rakyat secara<br />

keseluruhan. Cara berpikirnya harus seperti<br />

itu. Tidak boleh melakukan diskriminatif. Dari<br />

unsur pekerja memang harus memastikan<br />

tidak merugikan pekerja. Demikian pula dari<br />

unsur pemberi kerja. Itu tidak masalah<br />

sepanjang sesuai dengan peraturan yang<br />

berlaku. Sebagai ketua, saya terkadang<br />

harus repot menjaga seperti itu. Awalnya<br />

memang tidak mudah, namun seiring dengan<br />

perjalanan waktu, kita telah memiliki<br />

kesamaan dalam frame berpikir<br />

Dari awal Bapak sudah menjadi<br />

anggota DJSN dan menjadi ketua tahun<br />

2011. Menurut Bapak, sudah<br />

optimalkah peranan DJSN?<br />

Sesuai dengan tugas pokok dan<br />

fungsinya (tupoksi), kita sudah optimal dalam<br />

bekerja, bahkan sudah melampaui tugas.<br />

Hanya, kita bukanlah super body. Ada pihakpihak<br />

yang terkait. Kementerian-kementerian.<br />

Kita sudah siapkan draf kebijakan. Kita bicara<br />

sistem, kalau subsitem tidak bekerja dengan<br />

baik ya sistemnya juga menjadi tidak bekerja<br />

dengan baik.<br />

Bagaimana peran DJSN berkaitan<br />

dengan RUU BPJS?<br />

Sejak lama sebenarnya kita telah<br />

mempersiapkan naskah akademis RUU<br />

BPJS. Kita siapkan sebagai prakarsa<br />

pemerintah. Namun, pemerintah belum satu<br />

frame pemikiran. Naskah akademis RUU<br />

BPJS selanjutnya kita kirim ke DPR. DPR<br />

menerimanya. Maka diibuatlah Panitia<br />

Khusus (Pansus). Naskah akedemis RUU<br />

BPJS dimodifikasi. Kemudian, diajukan ke<br />

pemerintah. Pemerintah lalu membuat Panitia<br />

Kerja (Panja). Dalam persidangan dikawal<br />

oleh buruh (pekerja). Sebelum Surat<br />

Keputusan (SK) resmi keluar, kita sudah<br />

bekerja. Kita sudah bekerja saat nama-nama<br />

kita ada pada tahun 2005. Tentunya, kita<br />

bekerja tanpa ada ho<strong>no</strong>r karena SK-nya<br />

belum ada.<br />

Apa yang akan dikerjakan DJSN ke<br />

depan agar jaminan sosial<br />

terselenggara dengan baik dan benar<br />

serta sesuai dengan harapan ?<br />

Tidak bosan-bosannya melaksanakan<br />

sosialisasi. Terus bergerak ke semua<br />

daerah di seluruh Indonesia, provinsi dan<br />

kabupaten/kota. Ke pihak lain, di samping<br />

road map, kita akan bikin buku saku dari<br />

pertanyaan-pertanyaan masyarakat dan<br />

jawabannya. Untuk iklan layanan<br />

masyarakat kita tidak mampu membayarnya.<br />

Kalau ke TV kita gandeng pihak lain. Untuk<br />

iklan kita pilih media cetak dan radio yang<br />

murah meriah. ❏<br />

46 EDISI EDISI NO.02/TH.VIII/FEBRUARI NO.03/TH.VII/MARET <strong>2014</strong> 2013

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!