06.11.2014 Views

no-02th-viiifebruari-2014

no-02th-viiifebruari-2014

no-02th-viiifebruari-2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Danusubroto. Kedatangan Ketua Parlemen<br />

Korea Selatan dijadwalkan pada 24-25<br />

Maret <strong>2014</strong>.<br />

Kim Young-sun meminta kesediaan Ketua<br />

MPR untuk menerima kunjungan Ketua<br />

Parlemen Korea Selatan itu. Dia mengakui<br />

waktu kunjungan Ketua Parlemen Korea<br />

Selatan berdekatan dengan pelaksanaan<br />

Pemilu pada awal April <strong>2014</strong>. “Karena itu<br />

kami minta Pimpinan MPR untuk menyediakan<br />

waktu menerima Ketua Parlemen Korea<br />

Selatan,” ujar Kim Young-sun.<br />

Ketua MPR Sidarto Danusubroto<br />

menyambut baik kunjungan delegasi<br />

Parlemen Korea Selatan ke Indonesia. “Tidak<br />

ada masalah, walaupun sudah mendekati<br />

Pemilu, dan ada kesibukan kampanye, tapi<br />

kita akan luangkan waktu menerima delegasi<br />

Parlemen Korea Selatan,” janji Sidarto<br />

Danusubroto.<br />

Selain menyampaikan rencana<br />

kedatangan Ketua Parlemen Korea Selatan<br />

ke Indonesia, Dubes Korsel berbicara<br />

banyak hal mengenai hubungan Korea<br />

Selatan – Indonesia. Menurut Kim Youngsun,<br />

hubungan kedua negara tidak hanya<br />

meningkat tetapi sudah menjadi mitra<br />

strategis yang lebih mendalam. Banyak orang<br />

Korea Selatan yang memberi perhatian<br />

pada Indonesia.<br />

Kim Young-sun mengungkapkan, sudah<br />

ada tiga maskapai penerbangan langsung<br />

dari Seoul ke Jakarta. Selain itu, ada<br />

peningkatan mencapai 30% kunjungan<br />

wisatawan Indonesia ke Korea Selatan.<br />

Begitu pula, kerjasama dalam bidang eko<strong>no</strong>mi,<br />

khususnya usaha kecil menengah (UKM).<br />

UKM Korea Selatan ikut membantu UKM Indonesia<br />

(Kementerian Koperasi dan UKM),<br />

khususnya dalam transfer tek<strong>no</strong>logi dari<br />

Korea Selatan. Jumlah tenaga kerja Korea<br />

Selatan di Indonesia mencapai 40.000 orang.<br />

“Pada tahun lalu, tenaga kerja Indonesia<br />

yang masuk ke Korea Selatan berjumlah<br />

9.400 orang,” ujar Kim Young-sun. Jumlah<br />

40 Tahun Hubungan Indonesia – Korea Selatan<br />

SEPTEMBER 2013, bertepatan dengan 40 tahun pembukaan hubungan diplomatik<br />

Indonesia – Korea Selatan. Indonesia dan Republik Korea membuka hubungan<br />

diplomatik pada 17 September 1973. Namun, kemitraan strategis baru terjalin<br />

sejak 4 Desember 2006. Kini kemitraan strategis kedua negara semakin kuat, baik<br />

dalam konteks kerjasama bilateral, regional, maupun global.<br />

Dalam beberapa tahun terakhir, kerjasama kedua negara mengalami kemajuan yang<br />

signifikan. Kerjasama kedua negara lahir dari summit diplomacy, konsultasi dan<br />

komunikasi pada tataran working level serta pertukaran antar-masyarakat yang intensif.<br />

Saat ini Korea Selatan tercatat sebagai mitra dagang terbesar keempat dan investor<br />

asing terbesar ketiga Indonesia.<br />

Dilihat dari neraca perdagangan kedua negara, pada 2012 volume perdagangan<br />

kedua negara sebesar US$ 27,02 miliar. Sementara investasi Korea Selatan di Indonesia<br />

pada tahun yang sama mencapai US$ 1,94 miliar atau naik lebih dari 55% dari tahun<br />

sebelumnya.<br />

Untuk kerjasama eko<strong>no</strong>mi, Indonesia dan Korea Selatan membentuk Indonesia –<br />

Korea Comprehensive Eco<strong>no</strong>mic Partnership Agreement (IK-CEPA). Saat ini, kedua<br />

negara sudah memasuki negosiasi putaran ketiga. Dari IK-CEPA, diharapkan target<br />

perdagangan bilateral pada tahun 2015 sudah mencapai US$ 50 miliar dan US$ 100<br />

miliar pada tahun 2020.<br />

Dalam kunjungannya ke Indonesia pada 12 Oktober 2013, Presiden Korea Selatan<br />

Park Geun-hye dan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyo<strong>no</strong><br />

menandatangani empat <strong>no</strong>ta kesepakatan atau MoU (memorandum of understanding),<br />

yaitu MoU mengenai kerjasama kawasan industri dan investasi perdagangan, MoU<br />

dalam bidang pertahanan, MoU tentang ekowisata, dan MoU dalam bidang industri<br />

kreatif.<br />

Dalam bidang industri kreatif, Presiden SBY melihat sektor perfilman dan musik<br />

Korea sangat maju. “K-Pop menjadi favorit di Indonesia. Tentu kami senang kalau<br />

bekerjasama karena pasar di Indonesia cukup terbuka untuk industri kreatif itu,” kata<br />

SBY kepada Presiden Korea.<br />

Selain industri kreatif dan tiga MoU tadi, kedua negara juga sepakat meningkatkan<br />

hubungan di bidang energi terbarukan, pertanian, perikanan, kelautan, kehutanan,<br />

infrastruktur, otomotif, dan bidang pertahanan. “Di samping pengadaan kapal selam<br />

atau pesawat-pesawat tempur, ada juga proyek-proyek bersama dalam bidang sumber<br />

daya manusia untuk meningkatkan industri pertahanan kedua negara,” kata SBY. ❏<br />

total tenaga kerja Indonesia di Korea Selatan<br />

saat ini mencapai 30.000 orang. Jumlah ini<br />

terbesar dibanding tenaga kerja dari negara<br />

lain. Untuk meningkatkan keterampilan tenaga<br />

kerja, Kedubes Korea Selatan di Indonesia<br />

mempunyai program pendidikan dan<br />

pelatihan untuk tenaga kerja Indonesia<br />

selama tiga bulan.<br />

Menanggapi uraian Dubes Korea Selatan,<br />

Sidarto juga mengatakan bahwa hubungan<br />

Indonesia dan Korea Selatan saat ini berjalan<br />

dengan baik. Jika dilihat dari segi nilai<br />

investasi, Korea Selatan menjadi negara investor<br />

terbesar ketiga di Indonesia setelah<br />

Jepang dan Singapura.<br />

“Kerjasama kedua negara tidak hanya G<br />

to G, tetapi juga people to people. Dengan<br />

semangat persahabatan, kita dorong<br />

peningkatan hubungan kedua negara ke<br />

depan,” kata Sidarto. ❏<br />

BS<br />

EDISI NO.02/TH.VIII/FEBRUARI <strong>2014</strong><br />

51

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!