You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SELINGAN<br />
Ketenagakerjaan mulai beroperasi satu<br />
tahun kemudian atau pada 1 Juli 2015).<br />
Seluruh Indonesia<br />
Penyelenggaraan program Jaminan Sosial<br />
Nasional (Jaminan Pensiun, Jaminan Hari<br />
Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan<br />
Kematian, dan Jaminan Kesehatan)<br />
merupakan sebuah kelaziman. Karena<br />
banyak negara di berbagai penjuru bumi<br />
sudah menyelenggarakan jaminan sosial<br />
bagi segenap warga negaranya. Apalagi<br />
bagi Indonesia, negara yang mencita-citakan<br />
kesejahteraan bagi seluruh warganya.<br />
FOTO-FOTO: ISTIMEWA<br />
Sesuai konsep negara kesejahteraan,<br />
Indonesia memang harus memberi jaminan<br />
sosial yang layak bagi seluruh warga<br />
negara.<br />
Apalagi jaminan sosial merupakan hak<br />
konstitusional setiap warga negara. Yaitu<br />
hak untuk mendapatkan kesejahteraan dan<br />
keadilan dari negara. Ini sesuai dengan<br />
kandungan isi Pasal 28H ayat 3 UUD Negara<br />
Republik Indonesia Tahun 1945. “Setiap<br />
orang berhak atas jaminan sosial yang<br />
memungkinkan pengembangan dirinya<br />
secara utuh sebagai manusia yang<br />
bermartabat.”<br />
Karena itu kehadiran UU SJSN<br />
diharapkan membuka jalan bagi Indonesia<br />
untuk berdiri sejajar dengan negara-negara<br />
lain. Atau memasuki peradaban dunia yang<br />
telah menempatkan negara sebagai<br />
pelindung bagi setiap warganya melalui<br />
pembangunan SJSN yang adil dan beradab.<br />
Untuk memuluskan pelaksanaan BPJS<br />
Kesehatan yang telah dicanangkan,<br />
pemerintah telah mengantongi persetujuan<br />
dari 1.700 rumah sakit di seluruh Indonesia.<br />
Rumah sakit-rumah sakit itu siap untuk<br />
terlibat dan turut menjalankan program<br />
tersebut. Dari jumlah tersebut, masih ada<br />
sekitar 600 rumah sakit, baik plat merah<br />
maupun swasta yang belum menyepakati<br />
draf kerjasama.<br />
Kondisi itu memiliki arti bahwa sejak 1<br />
Januari lalu terdapat 1.700 rumah sakit di<br />
seluruh Indonesia yang mulai menerima<br />
pendaftaran sebagai peserta BPJS<br />
Kesehatan. Sedangkan untuk proses<br />
pembayarannya bisa dilakukan di sejumlah<br />
bank. Seperti Bank Rakyat Indonesia, dan<br />
Bank Mandiri. Kerjasama ini dilakukan untuk<br />
memberi kemudahan kepada 121,6 juta<br />
orang untuk mendaftarkan diri dan mendapat<br />
pelayanan BPJS Kesehatan. Bagi<br />
masyarakat yang memegang kartu Askes<br />
atau Jamkesmas bisa langsung mendapat<br />
layanan kesehatan. Dan secra berangsurangsur<br />
kartu yang mereka miliki saat ini<br />
akan ganti dengan kartu yang baru.<br />
Program BPJS ini berlaku mengikat bagi<br />
setiap warga negara Indonesia. Juga bagi<br />
warga asing yang sudah tinggal di Indonesia<br />
selama minimal enam bulan. Kepada mereka<br />
diwajibkan menjadi anggota BPJS. Hal ini<br />
sesuai dengan isi pasal 14 UU BPJS. Selain<br />
itu, setiap perusahaan juga wajib<br />
mendaftarkan pekerjanya sebagai anggota<br />
BPJS. Sedangkan orang atau keluarga yang<br />
tidak bekerja pada perusahaan wajib<br />
mendaftarkan diri dan anggota keluarganya<br />
pada BPJS. Setiap peserta BPJS akan ditarik<br />
iuran yang besarnya ditentukan kemudian.<br />
Sedangkan bagi warga miskin, iuran BPJS<br />
ditanggung pemerintah melalui program<br />
Bantuan Iuran. ❏<br />
M. Budio<strong>no</strong> (dari berbagai sumber)<br />
42 EDISI NO.02/TH.VIII/FEBRUARI <strong>2014</strong>