Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Seminar Partai Golkar<br />
Indonesia Perlu Nasionalisme Baru<br />
Bangsa Indonesia tidak bisa menghindar atau lari dari tantangan globalisasi. Karena itu perlu<br />
nasionalisme baru untuk mengawal bangsa Indonesia menuju Negara Kesejahteraan pada 2045.<br />
PARTAI Golkar telah menyiapkan visi<br />
membawa Indonesia menuju Negara<br />
Kesejahteraan pada 2045<br />
mendatang. Untuk mencapai cita-cita<br />
Negara Kesejahteraan itu, Partai Golkar<br />
membagi dalam tiga tahap dasawarsa,<br />
yakni tahapan 2015 – 2025, 2025 – 2035,<br />
dan 2035 – 2045.<br />
Dasawarsa pertama berorientasi pada<br />
bagaimana menetapkan fondasi untuk<br />
menjadi negara maju. Dasawarsa kedua<br />
adalah mempercepat pembangunan di<br />
segala bidang untuk memasuki negara<br />
dasar yang terkandung dalam blue print Indonesia<br />
2045 itu.<br />
“Blue print yang disiapkan Golkar<br />
tersebut merupakan pokok-pokok pikiran<br />
dan strategi dan belum dalam bentuk program.<br />
Pemerintah dan DPR terpilih nanti<br />
yang akan menerjemahkan dalam program-program,”<br />
katanya. Blue print Partai<br />
Golkar ini akan dipersembahkan untuk<br />
bangsa dan negara ini.<br />
“Konsep dasar kesatu, dalam 10 tahun<br />
pertama memperkuat fondasi bangsa menuju<br />
negara maju. 10 tahun kedua mempercepat<br />
semua itu, Golkar melandasinya dengan Catur<br />
Sukses Pembangunan Nasional.<br />
“Tiga diambil dari Triologi Pembangunan,<br />
yaitu pertumbuhan eko<strong>no</strong>mi, stabilitas politik,<br />
dan pemerataan hasil pembangunan. Dan,<br />
ditambah satu lagi, yaitu nasionalisme baru,”<br />
imbuhnya. Nasionalisme baru bukanlah<br />
nasionalisme dalam bentuk baru, melainkan<br />
strategi bangsa yang baru menghadapi<br />
tantangan globalisasi.<br />
Theo mengakui bahwa trilogi<br />
pembangunan pada masa Orde Baru telah<br />
berhasil membangun Indonesia. Kini, Partai<br />
maju. Dan, dasawarsa terakhir, adalah<br />
untuk memantapkan Indonesia sebagai<br />
negara maju.<br />
“Negara Kesejahteraan 2045 adalah visi<br />
Partai Golkar, yakni terwujudnya tatanan<br />
kehidupan berbangsa dan bernegara yang<br />
menjamin tingkat kesejahteraan minimum dan<br />
membuka seluas-luasnya akses bagi<br />
masyarakat untuk memajukan dirinya di<br />
segala bidang,” kata Wakil Ketua Umum Partai<br />
Golkar, Theo L. Sambuaga.<br />
Dalam seminar nasional dengan tema<br />
“Nasionalisme Baru: Kunci Sukses Mencapai<br />
Negara Kesejahteraan 2045” yang<br />
diselenggarakan Fraksi Partai Golkar MPR<br />
RI di Nusantara IV, Kompleks MPR/DPR/DPD,<br />
Senayan, Jakarta, pada Senin 9 Desember<br />
2013, Theo mengatakan, Partai Golkar sudah<br />
merampungkan penyusunan tiga konsep<br />
proses menuju negara maju dan konsolidasi.<br />
Sedangkan 10 tahun ketiga, memperkokoh<br />
posisi sebagai negara maju,” jelas Theo L.<br />
Sambuaga.<br />
Pada tahap pertama (2015 – 2025) Golkar<br />
menargetkan pendapatan per kapita<br />
penduduk Indonesia sekitar US$ 10.000 –<br />
12.000 per tahun. Target tersebut terus<br />
meningkat hingga 2045 yang mencapai US$<br />
20.000 per tahun. “Angka pengangguran kita<br />
targetkan 4 – 5% pada 10 tahun yang akan<br />
datang, dan angka kemiskinan sebesar 6%.<br />
Target itu terus mengecil hingga 2045,”<br />
paparnya.<br />
Theo menambahkan, untuk mencapai<br />
Negara Kesejahteraan <strong>2014</strong>5, tidak hanya<br />
menggunakan ukuran eko<strong>no</strong>mi dan sosial,<br />
tetapi juga ukuran tek<strong>no</strong>logi, indeks korupsi,<br />
dan indeks demokrasi. Untuk mencapai<br />
FOTO-FOTO: HUMAS MPR RI<br />
Golkar menerapkan kembali trilogi<br />
pembangunan dengan menambah satu hal<br />
lagi, yaitu nasionalisme baru sebagai cara,<br />
kiat, dan strategi baru menghadapi<br />
persaingan global.<br />
Theo melanjutkan, bangsa Indonesia tidak<br />
bisa menghindari atau lari dari tantangan<br />
globalisasi. Karena itu perlu nasionalisme<br />
baru untuk mengawal bangsa Indonesia<br />
menuju Negara Kesejahteraan pada tahun<br />
2045.<br />
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar<br />
MPR RI Rully Chairul Azwar mengatakan, di<br />
era globalisasi bangsa Indonesia perlu<br />
mereaktualisasikan nilai Pancasila sebagai<br />
modal ketika menghadapi persaingan global.<br />
Reaktualisasi itu disebut Rully Chairul Azwar<br />
sebagai nasioalisme baru. ❏<br />
BS<br />
EDISI NO.02/TH.VIII/FEBRUARI <strong>2014</strong><br />
37