You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Pojok MPR<br />
Dunia Komputer Memang Jalan Hidup Saya<br />
BERKACAMATA dan pembawaannya terlihat kalem dan<br />
serius. Apalagi, jika sedang di depan laptop atau komputer.<br />
Jari jemarinya menari lincah di atas tuts keyboard dan<br />
mouse. I Ketut Sampun namanya. Pria asli Bali ini adalah petugas<br />
servis komputer yang setiap hari wara-wiri di di lingkungan<br />
Sekretariat Jenderal MPR RI. Segala kerusakan atau<br />
permasalahan yang berhubungan dengan dunia tek<strong>no</strong>logi<br />
informasi, dialah ‘dokter’nya.<br />
Kebetulan hari itu, Ketut terlihat sibuk memperbaiki laptop milik<br />
salah seorang staf bagian Pemberitaan MPR. Seraya memperbaiki<br />
laptop, lelaki kelahiran Banjarsema Kecamatan Belahbatuh,<br />
Gianyar, Bali, 42 tahun silam ini berkisah tentang kehidupannya<br />
hingga sampai beraktifitas di gedung MPR.<br />
Dulu masa remaja, dia tak akan menyangka berkarir di bidang<br />
komputer. Kesukaannya sejak remaja adalah mengutak-atik<br />
mesin. Kesukaannya ini makin menjadi ketika Ketut menempuh<br />
pendidikan di Sekolah Teknik Menengah, jurusan mesin produksi.<br />
Karena prestasinya, lepas dari STM sebenarnya Ketut diterima<br />
untuk melanjutkan kuliah di Universitas Udayana melalui<br />
Penelusuran Bakat dan Minat ( PMDK ).<br />
Namun, sayang Ketut membatalkan dan memilih merantau ke<br />
Jakarta pada 1990-an, dengan niat awal menempuh pendidikan<br />
tinggi di Politeknik Universitas Indonesia. Namun, sekali lagi<br />
sayang, program yang didambakan Ketut itu di UI sudah keburu<br />
tutup. Lalu, Ketut pun berusaha berkali-kali mendaftar masuk<br />
beberapa perguruan tinggi seperti UI, ITB, namun gagal.<br />
Ketut tak patah arang. Kebetulan 1990-an tek<strong>no</strong>logi komputer<br />
masih terbilang baru muncul. Ia memprediksi, berkarir di bidang<br />
komputer akan sangat baik, dan Ketut memutuskan untuk<br />
menempuh pendidikan komputer di sebuah universitas swasta<br />
di Jakarta. Prediksinya ternyata tepat, tek<strong>no</strong>logi komputer<br />
langsung booming dari tahun ke tahun. Komputer seperti nafas<br />
yang tidak bisa ditinggalkan. Sampai akhirnya, sejak 2003, Ketut<br />
berkarir di lingkungan Sekretariat Jenderal MPR RI.<br />
Banyak peristiwa menarik terkait tugasnya di MPR. Salah<br />
satunya ketika Ketut dipanggil untuk memperbaiki kerusakan<br />
computer Ketua MPR RI periode 2004-2009 Hidayat Nurwahid<br />
(HNW).<br />
“Waktu itu kerusakannya sangat parah, semua data hilang<br />
total. Tugas saya harus mengembalikan data-data penting yang<br />
hilang milik Ketua MPR itu. Pekerjaan yang sangat sulit, apalagi<br />
data-data yang hilang bukan data sembarangan. Tapi, akhirnya<br />
data bisa dikembalikan semua. Data-data tersebut semua<br />
berbahasa Arab. Saya tidak mengerti, yang penting tugas saya<br />
selesai dengan memuaskan dan Ketua MPR sangat senang waktu<br />
itu,” kenangnya.<br />
Selama beraktifitas melayani Setjen MPR RI sejak 2003 hingga<br />
I Ketut Sampun<br />
kini dijalaninya dengan profesional. Para pejabat atau pegawai<br />
di lingkungan sekretariat pun sangat baik dan kooperatif.<br />
Berbagai keluhan seputar kerusakan komputer atau laptop<br />
ditanganinya dengan baik dan memuaskan. “Saya berupaya<br />
semaksimal mungkin untuk melayani dengan profesional dan<br />
memuaskan. Selain memperbaiki, saya sering memberikan tips<br />
bagaimana merawat komputer dan laptop dengan baik sehingga<br />
potensi kerusakan bisa diminimalisir,” ungkapnya.<br />
Selama bergaul di lingkungan secretariat MPR RI, Ketut<br />
mengaku banyak mendapat pelajaran. Contohnya, karena<br />
lingkungan sekretariat sangat beragam, berasal dari berbagai<br />
macam suku, Ketut sering saling bertukar pemahaman dan<br />
pengucapan bahasa suku lain. Dan satu lagi yang penting,<br />
Ketut makin paham soal politik dan konstitusi negara.<br />
“Saya berharap pelayanan saya di lingkungan secretariat<br />
MPR RI bisa bermanfaat untuk semua,” tutupnya. ❏<br />
Derry Irawan<br />
EDISI NO.02/TH.VIII/FEBRUARI <strong>2014</strong><br />
47