01.06.2013 Views

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 - Pembaruan ...

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 - Pembaruan ...

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 - Pembaruan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

. Pada Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama<br />

Program bantuan hukum, merupakan program yang relatif baru bagi<br />

Pengadilan Agama, maka tidak heran bila banyak persoalan yang timbul<br />

di lapangan. Di antara persoalan tersebut adalah petugas Posbakum<br />

kurang memahami proses berperkara di Pengadilan Agama. Banyak<br />

dijumpai pembuatan surat gugatan dan permohonan, replik dan duplik<br />

yang tidak sesuai dengan peraturan berlaku di Pengadilan Agama.<br />

Akibatnya, dapat menyebabkan suatu perkara ditolak karena surat<br />

gugatan kabur atau obscuur libel. Bila ini terjadi maka para pihak akan<br />

sangat dirugikan.<br />

Hal lain yang kerap terjadi adalah petugas Posbakum tidak mengerti<br />

istilah-istilah teknis hukum Islam yang notabene menjadi hukum materiil<br />

Peradilan Agama. Ini disebabkan kebanyakan petugas Posbakum<br />

berlatar belakang sarjana hukum umum, bukan sarjana syari’ah. Kondisi<br />

tidak mendukung lainnya adalah minimnya infrastruktur yang memadai<br />

seperti ruangan yang representatif, alat tulis kantor, dan perangkat<br />

komputer.<br />

Selain itu, khusus untuk program perkara prodeo, penyerapan anggaran<br />

relatif minim. Hal ini disebabkan masyarakat mengalami kesulitan dalam<br />

memenuhi persyaratan pengajuan perkara secara prodeo. Salah satu<br />

syarat utama adalah Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Kerapkali<br />

masyarakat mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mendapatkan<br />

SKTM dari pada biaya yang harus dibayarkan.<br />

Persoalan lain yang dijumpai berkaitan dengan realisasi anggaran.<br />

Setiap perkara prodeo dianggarkan sebesar Rp300.000 (tiga ratus<br />

ribu rupiah). Menurut Juklak yang diterbitkan oleh <strong>Mahkamah</strong> <strong>Agung</strong>,<br />

apabila penggunaan anggaran untuk tiap perkara berlebih maka harus<br />

dikembalikan ke negara. Hal ini menyebabkan anggaran tidak dapat<br />

terserap secara maksimal. Ada juga persoalan psikologis. Masyarakat<br />

merasa malu menggunakan layanan prodeo. Mereka malu menyatakan<br />

dirinya sebagai masyarakat miskin.<br />

Pengadilan Agama tidak tinggal diam dalam menghadapi masalahmasalah<br />

tersebut. Pengadilan Agama berusaha menggunakan sumber<br />

<strong>Laporan</strong> <strong><strong>Tahun</strong>an</strong> <strong>Mahkamah</strong> <strong>Agung</strong> <strong>RI</strong> - <strong>Tahun</strong> <strong>2011</strong><br />

BAGIAN 3<br />

125

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!