01.06.2013 Views

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 - Pembaruan ...

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 - Pembaruan ...

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 - Pembaruan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Business Center dengan sejumlah pihak yang tidak ada kaitannya<br />

dengan Penggugat. Di tingkat pertama PTUN Medan mengabulkan<br />

gugatan penggugat untuk sebagian, dan menyatakan bahwa Sertifikat<br />

HGU yang dipersengketakan batal. Di tingkat banding PTTUN Medan<br />

membatalkan putusan tersebut dan menyatakan gugatan Penggugat<br />

tidak dapat diterima, dengan pertimbangan bahwa sengketa dalam<br />

perkara ini merupakan sengketa perdata sehingga bukan wewenang<br />

PTUN untuk mengadili.<br />

Putusan PTTUN tersebut di tingkat kasasi dibatalkan dengan pokok<br />

pertimbangan bahwa Judex Facti telah salah mengkwalifisir sengketa<br />

tersebut sebagai sengketa perdata, oleh karena yang dipermasalahkan<br />

oleh Penggugat adalah diterbitkannya Sertifikat HGB di mana di atasnya<br />

masih terdapat sita jaminan, sehingga menurut MA perkara ini masuk<br />

dalam kewenangan PTUN.<br />

b. Ringkasan Pertimbangan <strong>Mahkamah</strong> <strong>Agung</strong><br />

Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan hukum yang mengkwalifisir<br />

bahwa sengketa in litis sebagai sengketa kepemilikan (perdata), oleh<br />

sebab itu putusan tersebut beralasan hukum untuk dibatalkan.<br />

Bahwa format gugatan Penggugat telah jelas diajukan pada Peradilan<br />

Tata Usaha Negara dan adanya objek sengketa berupa Keputusan Tata<br />

Usaha Negara (SHGB No.3157 tanggal 31 Juli 2007 seluas 23.034 M²<br />

atas nama PT. Pancing Business Centre) yang di terbitkan berdasarkan<br />

hukum publik, yang merugikan kepentingan Penggugat, untuk itu<br />

dimohonkan pengujian secara Hukum Administrasi pada Peradilan Tata<br />

Usaha Negara, dengan tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara<br />

tersebut dinyatakan batal atau tidak sah. Sehingga sengketa in litis<br />

adalah murni sengketa Tata Usaha Negara ;<br />

Bahwa Tergugat menerbitkan Surat Keputusan objek sengketa (SHGB)<br />

pada saat masih dalam sengketa perdata dan dalam buku tanah<br />

masih terdapat catatan ”diletakkan sita jaminan” berdasar Penetapan<br />

Pengadilan. Maka secara prosedural, penerbitan objek sengketa ber<br />

tentangan dengan hukum ;<br />

<strong>Laporan</strong> <strong><strong>Tahun</strong>an</strong> <strong>Mahkamah</strong> <strong>Agung</strong> <strong>RI</strong> - <strong>Tahun</strong> <strong>2011</strong><br />

BAGIAN 10<br />

353

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!