01.06.2013 Views

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 - Pembaruan ...

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 - Pembaruan ...

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 - Pembaruan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Undang-Undang Nomor 23 <strong>Tahun</strong> 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan<br />

Hidup memberikan pilihan kepada para pihak untuk menyelesaikan<br />

sengketa melalui mediasi, arbitrase, atau pengadilan. Kemudian, Undang-<br />

Undang Nomor 30 <strong>Tahun</strong> 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian<br />

Sengketa juga mengakomodasi mediasi walaupun hanya dalam sebuah<br />

pasal.<br />

Sistem peradilan Indonesia kemudian juga mengadopsi mediasi dan<br />

perdamaian melalui Surat Edaran <strong>Mahkamah</strong> <strong>Agung</strong> <strong>RI</strong> (SEMA) Nomor 1<br />

<strong>Tahun</strong> 2002 tentang Lembaga Damai dan PERMA No. 2 <strong>Tahun</strong> 2003. Namun<br />

instrumen ini belum berjalan efektif karena SEMA hanya bersifat imbauan.<br />

<strong>Mahkamah</strong> <strong>Agung</strong> memperbarui kebijakan itu melalui PERMA Nomor 1<br />

<strong>Tahun</strong> 2008. PERMA ini mewajibkan hakim mengikuti prosedur penyelesaian<br />

sengketa yang diatur dalam PERMA supaya putusan yang dihasilkan tidak<br />

menjadi batal demi hukum (Pasal 2 ayat 2 dan 3 PERMA Nomor 1 <strong>Tahun</strong><br />

2008).<br />

Ruang Mediasi Pengadilan Negeri Jakarta Barat (kiri) dan Pengadilan Agama Padang (kanan)<br />

Mediasi formal di pengadilan juga mempunyai kelebihan, yaitu kesepakatan<br />

yang dicapai mempunyai kekuatan eksekutorial sama seperti putusan<br />

hakim dan akta perdamaian sebagai akta yang memuat isi kesepakatan<br />

perdamaian dan putusan hakim yang menguatkan kesepakatan perdamaian<br />

tersebut tidak tunduk pada upaya hukum biasa dan luar biasa (Pasal 1 ayat 2<br />

PERMA Nomor 1 <strong>Tahun</strong> 2008). Jadi mediasi mempunyai kekuatan yang luar<br />

biasa yaitu eksekutorial dan final (tidak bisa banding dan kasasi). Mediasi di<br />

pengadilan juga dapat dilakukan untuk sengketa yang berada dalam tingkat<br />

banding, kasasi dan peninjauan kembali (Pasal 21 PERMA Nomor 1 <strong>Tahun</strong><br />

2008).<br />

<strong>Laporan</strong> <strong><strong>Tahun</strong>an</strong> <strong>Mahkamah</strong> <strong>Agung</strong> <strong>RI</strong> - <strong>Tahun</strong> <strong>2011</strong><br />

140 BAGIAN 3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!