01.06.2013 Views

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 - Pembaruan ...

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 - Pembaruan ...

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2011 - Pembaruan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

komunikasi putusan ke server putusan, dalam hal suatu perkara dimintakan<br />

upaya hukum kasasi dengan pilihan untuk dapat menyimpan berkas dalam<br />

server yang terpusat sebagai backup dan dapat dipublikasikan.<br />

Sehingga proses ini tidak hanya membantu kelancaran minutasi perkara di<br />

<strong>Mahkamah</strong> <strong>Agung</strong> <strong>RI</strong>, tetapi juga berfungsi sebagai mekanisme akses publik,<br />

sekaligus repository elektronik (pusat data) pertama yang dimiliki oleh badan<br />

peradilan.<br />

Sepanjang tahun <strong>2011</strong>, Kepaniteraan <strong>Mahkamah</strong> <strong>Agung</strong> <strong>RI</strong> telah bekerja dengan<br />

sungguh-sungguh untuk mendorong kepatuhan penggunaan prosedur pada<br />

SEMA Nomor: 14 <strong>Tahun</strong> 2010 seluas mungkin bagi peradilan tingkat pertama<br />

dan banding. Berbagai upaya terstruktur telah diupayakan untuk memastikan<br />

pengenalan prosedur dan mendorong kepatuhan pengadilan tingkat pertama<br />

dan banding, sehingga apa yang pada Cetak Biru <strong>Pembaruan</strong> <strong>Tahun</strong> 2010-<br />

2035 diproyeksikan untuk terjadi pada lima tahun ketiga implementasi cetak biru<br />

pembaruan, telah dapat dilihat hasilnya pada tahun pertama.<br />

Masih banyak langkah yang harus dilakukan. Setiap tahun badan peradilan<br />

memutus sekitar 300.000 perkara dan lebih dari 3 juta putusan perkara ringan.<br />

Terlepas dari capaian tahun <strong>2011</strong> yang memberikan harapan, data di lapangan<br />

menyiratkan bahwa tantangan ke depan khususnya terkait akses publik terhadap<br />

putusan dan penciptaan centralized repository (pusat data) masih akan melalui<br />

jalan panjang nan terjal.<br />

2. Keterbukaan Informasi<br />

<strong>Mahkamah</strong> <strong>Agung</strong> <strong>RI</strong> terus melanjutkan upaya untuk mendorong dan<br />

memantapkan komitmen terhadap peradilan yang lebih transparan dan<br />

akuntabel sebagai bagian dari upaya menciptakan akses terhadap keadilan.<br />

Sebagai konsekuensi berlaku efektifnya Undang-undang Nomor: 14 <strong>Tahun</strong> 2008<br />

tentang Keterbukaan Informasi Publik pada 30 April 2010, <strong>Mahkamah</strong> <strong>Agung</strong><br />

<strong>RI</strong> mengambil dua langkah strategis. Pertama, melakukan penyempurnaan<br />

terhadap SK KMA Nomor: 144/KMA/VII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di<br />

Pengadilan melalui SK KMA Nomor: 1-144/KMA/SK/I/<strong>2011</strong> tentang Pedoman<br />

Layanan Informasi di Pengadilan. Kedua, menyusun Peraturan <strong>Mahkamah</strong><br />

<strong>Agung</strong> <strong>RI</strong> (PERMA) Nomor: 02 <strong>Tahun</strong> <strong>2011</strong> tentang Tata Cara Penyelesaian<br />

Sengketa Informasi Publik di Pengadilan.<br />

<strong>Laporan</strong> <strong><strong>Tahun</strong>an</strong> <strong>Mahkamah</strong> <strong>Agung</strong> <strong>RI</strong> - <strong>Tahun</strong> <strong>2011</strong><br />

BAGIAN 1<br />

7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!