610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia
610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia
610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Endang,<br />
Menteri <strong>Kesehatan</strong> Terbaik<br />
Prof.Dr. Agus Suwandono, MPH, Dr Ph<br />
Peneliti Pusat 1<br />
Saat itu akhir bulan Januari 2005. Saya sebagai Ka Puslitbang<br />
Pemberantasan Penyakit amat sibuk sekali selain dengan<br />
Tsunami, pembangunan Lab Darurat di Banda Aceh, terjadi<br />
pula serangan DB, chikunguya, diare di beberapa daerah dan<br />
ditambah dengan ancaman virus H5N1 yang saat itu belum<br />
menentu. Sehingga saya betul-betul membutuhkan bantuan<br />
seseorang yang bisa membenahi dan mengatur lab yang baru<br />
saja berdiri di Banda Aceh. Walaupun saat itu sebagian besar<br />
peralatan dan reagens disediakan oleh NAMRU 2, juga sebagian<br />
tenaga, tetapi kami pegang prinsip bahwa lab itu adalah lab<br />
Pemerintah <strong>Ind</strong>onesia, jadi bukan lab NAMRU 2. Sehingga<br />
benar-benar perlu upaya dan management kesisteman yang<br />
bisa langsung membantu Tim Penanggulangan Masalah Pasca<br />
Bencana Tsunami di Aceh, juga Pemda Aceh dan Depkes.<br />
Kebetulan bu Endang selesai cuti dan waktu ditanya apakah<br />
bisa bantu untuk pembenahan dan penyempurnaan<br />
tatalaksana dan administrasi spesimen di Banda Aceh,<br />
dengan catatan bahwa kami hanya punya dana yang tidak<br />
banyak dan mungkin sering terlambat & hutang. Tanpa<br />
ragu-ragu beliau langsung menyatakan kesanggupannya.<br />
Begitu ditugaskan ke sana, beliau membenahi semuanya. Beliau<br />
juga pulang-balik ke Jakarta untuk mengatur ketenagaan,<br />
koordinasi dengan saya, dan Dit Jen P2PL. Hasilnya memang<br />
dapat dirasakan dalam waktu hanya kurang lebih 1,5 bulan: pada<br />
bulan Maret 2005, administrasi dan logbook spesimen sudah<br />
ditata sedemikian rupa sehingga berjalan dengan baik. Sistem<br />
pelaporan dan pencatatan dibuat sedemikian rupa secara kreatif<br />
dan inovatif. Permasalahan kerja sama dengan sektor-sektor dan<br />
pihak asing di Banda Aceh dan internal Depkes telah sebagian<br />
besar teratasi berkat pendekatan dan kepemimpinan beliau.<br />
Jadi, memang, kalau sudah diberi tanggung jawab, beliau pasti<br />
akan mengupayakan hal yang terbaik tanpa mengenal lelah<br />
dan pamrih. Semua dikerjakan dengan sebaik-baiknya dan<br />
tanpa mengeluh. Karena itu, tidak heran jika beliau dan tim<br />
bisa mencapai hasil terbaik pula. Saya sebenarnya tahu, beliau<br />
banyak menghadapi hambatan, termasuk hambatan datang dari<br />
internal birokrasi Puslitbang kami, susahnya peneliti, SPJ, dan<br />
sumberdaya lainnya. Tetapi beliau tidak pernah mengeluhkan<br />
hal itu kepada saya, beliau mengatasinya dengan gaya beliau.<br />
Pertengahan Maret 2005, kira-kira setelah 1,5 bulan proyek<br />
berjalan, bu Endang memberikan laporan lengkap kepada saya<br />
121