610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia
610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia
610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
“Beliau mengharumkan nama <strong>Ind</strong>onesia di dunia internasional,”<br />
kata David.<br />
Bersahaja<br />
Kebersahajaan Endang sebagai peneliti ilmu kesehatan<br />
masyarakat masih lekat di ingatan. Suatu hari di bulan Agustus<br />
1996, di Bandara Logan, Boston, AS, Endang menyambut saya<br />
dan keluarga. Sebagai mahasiswa doktoral di Universitas Harvard<br />
ia jauh dari kesan snob. Ketika itu ia bergaun terusan panjang di<br />
bawah lutut dan memanggul ransel. Apartemennya sederhana,<br />
tetapi tertata rapi dan bersih.<br />
Bulan Maret 1997 ia berhasil mempertahankan disertasinya<br />
tentang kehidupan para pekerja seks komersial di Kramat<br />
tunggak, Jakarta Utara, dan perilaku para pelanggan mereka<br />
yang rawan bagi penularan HIV/AIDS. Ketika itu, isu AIDS sedang<br />
naik daun di dunia, termasuk <strong>Ind</strong>onesia.<br />
Terkait penyakitnya, Endang menjadi perokok pasif karena<br />
<strong>Ind</strong>onesia adalah “surga” bagi perokok. Asap rokok lingkungan<br />
(environmental Tobacco Smoke) jauh lebih beracun dan<br />
karsinogenik dibandingkan asap rokok utama (mainstream<br />
smoke). Ini yang mungkin memicu kanker paru yang diidap<br />
Endang. Ia dan keluarganya untuk pertama kali mengetahui<br />
bahwa dirinya mengindap kanker paru ketika melihat hasil<br />
rontgen parunya pada 22 Oktober 2010.<br />
di demo oleh para petani tembakau dan buruh industri rokok.<br />
Bahkan fotonya pernah terpampang di baliho besar sebagai<br />
salah satu dari 10 musuh petani tembakau dan buruh industri<br />
rokok (Buku <strong>Ind</strong>onesia – The Heaven for cigarette Companies and<br />
the Hell for the People, FKM UI, 2012).<br />
Padahal tujuan RPP itu tak lain adalah mengamankan mereka<br />
yang belum menjadi perokok dan para perokok pasif. Tidak<br />
dimaksudkan untuk mematikan industri rokok dan melarang<br />
penanaman tembakau.<br />
Disalahpahami dan difitnah memang risiko jabatan bagi pejabat<br />
tinggi negara. Namun, Endang telah membuktikan bahwa<br />
ia tetap bekerja sampai saat-saat terakhir, sebelum akhirnya<br />
menyerah dan harus meminta cuti sebulan untuk berobat. Lalu<br />
dipuncaki dengan permohonannya mengundurkan diri. Ini<br />
menunjukkan kejujurannya untuk tidak mengangkangi ajabatan<br />
yang diamanahkan kepada dirinya.<br />
Enfang tetap tegar. Tanggal 22 Desember 2010 ketika<br />
meluncurkan buku Perempuan-perempuan Kramat Tunggak Di<br />
Bentara Budaya Jakarta, ia masih terlihat sehat dan segar. Dan<br />
ia tetap tegak tegar ketika diwawancarai di rumah dinasnya<br />
beberapa pekan kemudian (Kompas, 23 Januari 2011). Malah<br />
ia bisa menertawakan dirinya sendiri sambil menyanyikan lagu<br />
David Bowie “Dead Man Walking”.<br />
Salah satu perjuangan Endang yang berani melawan arus adalah<br />
membuat Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang<br />
Pengamanan Rokok bagi <strong>Kesehatan</strong> . Kantor Kemenkes tak jarang<br />
163