28.10.2014 Views

610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

tenaga kesehatan yang belum merata dan belum ada<br />

perencanaan strategis mulai dari kondisi sekarang sampai<br />

dengan yang akan datang.<br />

Perlunya ahli gizi dalam setiap puskesmas dalam upaya preventifpromotif,<br />

ahli lab untuk puskesmas karena masih banyak<br />

masyarakat yang menderita TBC.<br />

Masih ada lagi tentang Puskesmas sebagai pusat layanan<br />

kesehatan terdekat bagi masyarakat dengan model dan standar<br />

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di kecamatan dan<br />

desa.<br />

Bagaimana merumuskan konsep yang betul-betul pas untuk<br />

RSUD sebagai RS Rujukan serta standar yang diperlukan untuk<br />

meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan yang berkualitas,<br />

handal dan dapat dijadikan patokan oleh setiap pimpinan daerah<br />

Propinsi, Kabupaten/kota, dikarenakan masih terjadi perbedaan<br />

idealnya pemenuhan tenaga kesehatan.<br />

Masih adanya kesenjangan gaji perawat, bidan, dokter umum,<br />

dokter spesialis, dokter gigi dan ahli-ahli kesehatan lainnya yang<br />

berbeda dan belum terstandar<br />

Sebanyak itu program dan kebijakan dalam menjalankan<br />

fungsinya sebagai pelayanan kesehatan tapi sepertinya tak<br />

menyurutkan semangat juang Ibu Endang dalam mengurai<br />

dan mengurusnya dengan telaten, teliti, cerdas dan penuh<br />

persahabatan kepada siapapun. Ibu Endang sungguh luar biasa<br />

kuat dan tegarnya dalam menghadapai beban yang luar biasa<br />

berat dan mulia itu.<br />

Masih banyak perhatian yang harus dicurahkan yaitu tentang<br />

kolegium, UKDI, bagaimana fungsi-fungsi dari kedua institusi itu<br />

seharusnya memberikan kontribusi yang cepat, cerdas,handal<br />

dan bermartabat dalam mewujudkan SDM kesehatan yang dapat<br />

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang butuh pertolongan.<br />

Diperlukan terobosan yang berani karena kebenaran demi<br />

peningkatan kualitas SDM di masa depan yaitu dokter yang<br />

trampil, tepat, akurat dan mampu menjawab tantangan pelayanan<br />

kesehatan, tetapi tidak membebani biaya yang seharusnya tidak<br />

terlalu perlu apalagi mahal, dan siap ditempatkan dimanapun<br />

diseluruh pelosok tanah air <strong>Ind</strong>onesia.<br />

Saya suka cerita kalau habis reses, sepanjang pengalaman saya,<br />

beberapa kali mengadakan pengobatan gratis untuk masyarakat,<br />

hampir tidak pernah ada yang tidak ingin berobat. Pasiennya<br />

macam-macam mulai sakit yang sederhana antara lain batuk<br />

pilek, panas, sakit perut, kudisan, mata sampai dengan penyakit<br />

yang tidak menular yaitu pegel-pegel linu, darah tinggi, dan<br />

kencing manis.<br />

Dan setiap habis diperiksa dokter dan diberi obat, pasien<br />

tersebut belum mau beranjak pulang, usut diusut yaitu “pasti<br />

ujung-ujungnya minta disuntik, kalau belum disuntik tidak mau<br />

pulang..... Saya bilang kasihan ya orang ndeso, tidak mengikuti<br />

perkembangan kesehatan, mati urip pokok’e suntik.<br />

Mendengar itu Ibu Endang sampai kepingkelan tertawa, dengan<br />

komentarnya “Aduh Bu, saya (Ibu Endang Rahayu sebagai<br />

MenKes) mendengarnya geli, lucu tapi menyedihkan dan<br />

kebangetan dan ini tantangan bagi kita semua.<br />

Terus saya jawab, “ Nah ini Bu Endang tantangannya yang<br />

masih ada di tengah-tengah kemajuan ilmu kedokteran,<br />

padahal obat dan pengobat sudah menyerbu masyarakat<br />

<strong>Ind</strong>onesia mulai dari Cina, <strong>Ind</strong>ia, Korea, Jepang, Malaysia,<br />

Singapore sampai dengan kelas mbah dukun dalam menangani<br />

penyakit yang sederhana termasuk yang bisa memanjangkan,<br />

membesarkan, mengencangkan, membuat “alat kelamin lakilaki”<br />

itu menjalankan fungsinya baik yang halal ataupun haram.<br />

He…he…he kita berdua tambah kepingkalan, lucu tapi itulah<br />

kenyataannya.<br />

134

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!