28.10.2014 Views

610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Supaya tidak mengganggu pekerjaan negara, sebelumnya, kakak<br />

saya telah mengajukan pengunduran diri. Kami sebagai keluarga<br />

mendukung apapun keputusan kakak saya. Pada saat Pak SBY<br />

menjenguk, kakak saya menggunakan kesempatan ini juga<br />

untuk bicara langsung walau sudah sulit berkata, dan kami lega<br />

ketika Pak SBY menyetujui. Dan saat itu juga berita sakit kakak<br />

saya tercium oleh media sehingga RSCM akhirnya mulai dibanjiri<br />

wartawan. Pada saat kondisi kakak saya sudah kritis, lobby dan<br />

lantai 7 RSCM sudah dipenuhi wartawan, staf Kemenkes, saudara,<br />

dan sahabat. “Seperti lautan manusia,” kata keponakan saya yang<br />

kebetulan sedang ada di luar. Kami sendiri hanya di kamar dan<br />

tidak keluar. Satu pintu kami kunci dan satu pintu lagi dijaga oleh<br />

pengawal.<br />

Denyut nadi kakak saya sudah mulai lemah. Keluarga sudah<br />

sepakat bila waktunya, kakak saya tidak akan diberi alat bantu<br />

pernapasan dan kami tahu kakak saya tidak akan mau. Mas<br />

Renny, anak-anaknya, Mbak Linda, saya dan 1 orang sepupu kami<br />

mengelilingi kakak saya. Saat itu Ari, yang berdiri dekat kepala<br />

kakak saya masih terdiam. Mas Renny lalu bilang, “Ari, kasih<br />

tempat untuk tante Dama” dan saya pun menguatkan hati serta<br />

berucap di dekat telinga kakak saya: “Allah, Allah, Allahuakbar!”<br />

yang lain pun kemudian mengikuti. Saya sempat tercekat, tapi<br />

saya kuatkan hati. Saya harus mengantar kakak saya dengan<br />

nama Allah dan mengucapkan syahadat. Para dokter juga sudah<br />

berkumpul dan bergantian membacakan syahadat serta surat<br />

Yassin. Malam harinya kami terus melafalkan syahadat secara<br />

bergantian. Wanda, anak kakak saya yang nomor dua, baru<br />

bisa pulang dari Geneva karena baru dapat exit permit. Saat itu<br />

sedang transit tujuh jam di Dubai, sempat menelepon dan bicara<br />

di telinga kakak saya. Saya yakin kakak saya masih mendengar<br />

semua itu. Malam makin larut, beberapa menteri datang dan<br />

turut berdoa bersama kami. Saya sangat menghormati mereka.<br />

Mereka datang bukan sebagai menteri, melainkan sebagai<br />

sahabat-sahabat kakak saya. Saya ingat kakak saya sering cerita<br />

tentang kedekatannya dengan mereka, “Kami di kabinet seperti<br />

teman satu kelas saja,” begitu kata kakak saya.<br />

Esok paginya, di luar kamar, lobby sudah mulai kosong. Saya dan<br />

Mbak Linda pulang sebentar. Saya lihat di bawah masih banyak<br />

wartawan yang menunggu. Agak sedih juga saya melihatnya.<br />

Kami kembali sekitar jam 10. Lobby dan lantai 7 sudah mulai<br />

penuh lagi dengan pengunjung yang ingin mendoakan kakak<br />

saya. Denyut jantung kakak saya makin lemah. Saya sempat<br />

membacakan surat Yassin. Sampai pada suatu saat, suster<br />

memanggil kami karena denyut jantung makin melemah. Mas<br />

Renny, Ari, Sara, Rayi, Mbak Linda, saya, Ari suami saya, Satya<br />

anak saya mendampingi dan melafalkan syahadat “Asyhadu allaa<br />

ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammaddar rosuulullaah”<br />

terus menerus sampai denyut jantung kakak saya berhenti.<br />

Suster mencatat waktunya. Jam 11.41. Saya sempat berucap<br />

“Sampai ketemu lagi ya Mbak....!!”<br />

Kakak saya pun menutup matanya dengan tenang dan<br />

tersenyum. Di TV, berita kakak saya meninggal sudah tersiar,<br />

pintu dibuka dan semua orang masuk. Kami pun yang keluarga<br />

mundur. Kami sadar, beliau bukan hanya milik kami, tapi milik<br />

negara, dan masyarakat. Saya cuma bisa terdiam dan termenung<br />

lama.....saya tulis status saya di BBM “My world is not the same<br />

anymore”<br />

68

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!