11.07.2015 Views

Membangun Kemitraan, Mengembangkan Kehutanan Masyarakat ...

Membangun Kemitraan, Mengembangkan Kehutanan Masyarakat ...

Membangun Kemitraan, Mengembangkan Kehutanan Masyarakat ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

128 | Bunga Rampai <strong>Kehutanan</strong> <strong>Masyarakat</strong> 2011jelarang, dan kelelawar. Kawasan ini juga menjadi habitat aneka populasiunggas, antara lain rangkok, jentare, kutilang, kacer, petet, kutilang emas,pelatuk, laladi, elang hitam, elang madu, hantu, prenjak, puyuh, ayam hutan,dan beberapa jenis burung yang namanya belum diketahui penduduk.Di bawah ketinggian hutan rimba terdapat areal yang berisi tanaman campuransebagai sumber kehidupan masyarakat. Di sini tidak ditemukan lagi areal yangdidominasi tanaman kopi seperti sepuluh tahun yang lalu.”Sekarang areal ini dapat dikatakan sudah lebih baik” kata Muayat, KetuaKelompok Tani Rigis Jaya II.Sejarah Pekon, KPPH dan HKmSemula Pekon Rigis Jaya adalah dusun yang bernama Sinar Harapan PekonPuralaksana, Kecamatan Way Tenong. Tahun 1998 bernama Dusun RigisJaya II Pekon Gunung Terang, Kecamatan Way Tenong. Nama Pekon RigisJaya terinspirasi dari nama Bukit Rigis. Bukit Rigis berada di kawasan HutanLindung Register 45 B. Pada 11 Mei 2010, terjadi pemekaran wilayah. StatusRigis Jaya naik, menjadi salah satu pekon dalam Kecamatan Air Hitam,Kabupaten Lampung Barat. Pekon Rigis Jaya membawahi empat dusun, antaralain Dusun Atar Obor, Dusun Wana Jaya, Dusun Buluh Kapur, dan DusunRejosari. Total populasi di pekon ini mencapai 844 orang.Pada tahun 1980an itu, pemerintah melaksanakan program reboisasi.Tumbuhan yang ditanam melalui program reboisasi adalah sonokeling dankaliandra. Ketika itu masyarakat penggarap dilibatkan hanya menjadi buruhtanam dengan upah Rp 1.500 per hari. Dalam program reboisasi itu, wargadipaksa meninggalkan lahan garapan di kawasan hutan tersebut. Pemerintahberalasan, warga hanya mementingkan keuntungan materi dari kawasan hutandan mengabaikan prinsip-prinsip konservasi dalam pengelolaan lahan. Namunpenduduk tetap melakukan penggarapan lahan di kawasan secara sembunyisembunyi,seperti menanam kopi. Tahun 1998, setelah pemerintahan Suhartojatuh, masyarakat pendatang itu berbondong-bondong menggarap kawasanhutan negara secara terang-terangan. Mereka kembali menggarap lahan yangtelah lama mereka kelola dan tanami dengan tanaman kopi.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!