11.07.2015 Views

Membangun Kemitraan, Mengembangkan Kehutanan Masyarakat ...

Membangun Kemitraan, Mengembangkan Kehutanan Masyarakat ...

Membangun Kemitraan, Mengembangkan Kehutanan Masyarakat ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kehutanan</strong> <strong>Masyarakat</strong>: Pengalaman dari Lapangan | 159Kecemasan Pudding kian bertambah. Selama dua hingga tiga tahun terakhir,iklim di wilayah tempat tinggalnya sulit diprediksi. Musim hujan bertambahpanjang. Perubahan musim ini membuat masyarakat mengubah pola danjenis tanaman. Tapi perubahan iklim ini tak bisa diperkirakan kearifan lokal?Apa mungkin perubahan iklim dan cuaca ini dapat diramal lewat cara-caratradisional seperti yang dilakukan Daeng Cimba dan Puang Muhamma’?Riri, salah satu staff LSM lokal di Kabupaten Bantaeng bercerita, di masa kecilia mudah sekali menemukan sarang laba-laba embun, terbuat dari embunpagi, di halaman rumahnnya. Sarang laba-laba embun ini diyakini sebagai“cenning rara” atau pengasih. Jika diusapkan ke wajah seraya membaca shalawatNabi, konon wajah seseorang akan cerah sepanjang hari. Kini ia amat sulitmenemukan sarang laba-laba embun. Cuaca makin panas. Riri mendugafenomena ini sebagai salah satu pertanda terjadinya perubahan iklim dunia.Cerita-cerita ini menunjukkan bahwa masyarakat lokal memiliki indikatortersendiri dalam merasakan perubahan iklim. Namun, yang menjadi persoalanadalah bagaimana sistem lokal dapat bersinergi dengan upaya menghadapiperubahan iklim global lewat aksi dan tindakan nyata yang bermanfaat bagimasyarakat lokal.Bupati Bantaeng menyatakan bencana yang dipicu oleh perubahan iklim globalperlu diantisipasi secara serius. Salah satu upaya yang dilakukan PemerintahKabupaten Bantaeng adalah membentuk Brigade Siaga Bencana. Brigade initerdiri atas 8 anggota tim SAR, 15 Taruna Siaga Bencana (Tagana), 40 tenagamedis, dan tiga dokter terlatih bencana. Tim ini didukung oleh kendaraanpemadam kebakaran dan kendaraan penyuplai, masing-masing tiga unit. Selainitu, telah disiapkan enam unit ambulans dan tiga unit perahu evakuasi. Bilaterjadi musibah di laut maupun di darat, warga dapat segera menghubunginomor telepon darurat 113, 118, atau 22724.Menurut Kepala Desa Labbo, Subhan, program ini sangat popular dimasyarakat Bantaeng. Karena banyak masyarakat dipelosok desa memanfaatkanjasa ini. Meskipun hanya bencana kecil. Misalnya, masyarakat butuh dokterkarena ada anggota keluarga yang jatuh sakit. Tim SAR pun dengan siagamemberikan pertolongan medis.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!