11.07.2015 Views

Membangun Kemitraan, Mengembangkan Kehutanan Masyarakat ...

Membangun Kemitraan, Mengembangkan Kehutanan Masyarakat ...

Membangun Kemitraan, Mengembangkan Kehutanan Masyarakat ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

90 | Bunga Rampai <strong>Kehutanan</strong> <strong>Masyarakat</strong> 2011Hisyam. Ketujuh, Suku Songgan. Pucuk pimpinan suku dikenal dengan DatukMontigola. Saat ini gelar tersebut dipegang oleh Datuk Laham.Selain tokoh-tokoh adat di atas terdapat juga dua jabatan adat lain. Tetapi duatokoh tersebut saat ini sudah tidak ada yang menyandangnya. Jabatan adattersebut adalah Datuk Palimo Putih dari suku Melayu dan Datuk Kombuik darisuku Sungai Modang.Aturan Adat dalam Pemanfaatan HutanMenurut Tenas Effendy (2000), masyarakat Petalangan adalah salah satu puaksuku asli Riau yang bermukim di Kecamatan Langgam, Pangkalan Kuras, Bunutdan Kuala Kampar. Sebagai keturunan orang Petalangan, masyarakat Segatiasli masih memegang adat yang berlaku untuk melindungi dan memeliharahutan. Meskipun diakui, aturan adat tersebut sudah tidak seketat dan selengkappada masa-masa sebelumnya. Ada tataran nilai yang berubah seiring denganmeningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi.Petalangan berasal dari kata “Orang Talang” yaitu sebutan kepada masyarakatyang biasa menggunakan “Buluh Talang” untuk mengambil air dan membuatpagar rumah. Petalangan terbagi kedalam 29 suku. Masing-masing sukudipimpin oleh seorang “Batin”. Batin mempunyai wilayah kekuasaan tertentuatau disebut juga “Hutan Tanah Wilayat”. Batin-batin inilah yang mendukungkerajaan Pelalawan dan di nagori-nagori secara otonom.<strong>Masyarakat</strong> Petalangan menilai, hutan, tanah dan isinya bukan sekedar sumberekonomi semata, melainkan juga menjadi sumber keberlanjutan budaya dannilai yang mereka anut. Mereka yang melanggar hutan adat dapat dikenai sanksiberat. Seperti dikucilkan dari masyarakat dan membayar denda. Menurut DatukAntan-antan, A.Wahab. S, hutan adat boleh dijual karena 4 hal. Pertama, Mayatterbujur di tengah rumah. Kedua, anak daro/gadis tak bersuami. Ketiga, rumahsoko ketirisan. Keempat, mengangkat gelar adat.Penduduk yang akan membuka lahan untuk berladang di Hutan WilayatPebatinan, menurut adat yang lain, diperbolehkan membuka ladang tanpa adabatas maksimal selama dapat memanfaatkan sesuai fungsinya, tetapi dilaranguntuk menjual lahan. Mereka harus mengeluarkan zakat sebesar 10 persen daritotal kekayaan dan diserahkan kepada Masjid. Mereka yang akan mendapatbagian dari zakat tersebut antara lain adalah Batin dan Antan-antan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!