11.07.2015 Views

Membangun Kemitraan, Mengembangkan Kehutanan Masyarakat ...

Membangun Kemitraan, Mengembangkan Kehutanan Masyarakat ...

Membangun Kemitraan, Mengembangkan Kehutanan Masyarakat ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

10 | Bunga Rampai <strong>Kehutanan</strong> <strong>Masyarakat</strong> 2011Alih-alih mendorong partisipasi, pembangunanan sektor kehutanan saat inicenderung memicu ketidakpastian terhadap peranan masyarakat. Apalagi peranserta masyarakat adat yang memiliki ketergantungan terhadap hutan untukpemenuhan hidup rumah tangga, seperti pemanfaatan kayu bakar, makananternak, industri kecil nonkayu, dan sebagainya.Paralel dengan persoalan lokal di atas, dunia dan Indonesia secara khususmenghadapi perubahan iklim akibat pemanasan global (global warming).Pemicu utama adalah meningkatnya emisi karbon, akibat penggunaan energifosil, seperti bahan bakar minyak dan batubara, yang tidak dapat diperbarui.Penghasil terbesarnya adalah negeri-negeri industri, seperti Amerika Serikat,Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China dan sebagainya. Ini akibat pola konsumsidan gaya hidup masyarakat negera-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggidari penduduk negara selatan. Meski tidak besar, konsumsi energi di industriindustriyang ada di negara-negara berkembang juga berkontribusi terhadappemanasan global. Industri penghasil karbon terbesar di Indonesia adalahperusahaan tambang migas, batubara, dan industri-industri yang menggunakanenergi fosil. Penyebab lain yang cukup mencengangkan adalah kerusakan hutanIndonesia yang tahun ini tercatat pada rekor dunia The Guinness Book of Recordssebagai negara tercepat dalam rusaknya hutan (Pemanasan Global menjadiTragedi Peradaban Modern , Walhi 2007).Menurut temuan Intergovermental Panel and Climate Change (IPCC),sebuah lembaga panel internasional yang beranggota lebih dari 100 negara,menyatakan, tahun 2005 terjadi peningkatan suhu di dunia antara 0,6 hingga0,7 derajat. Kenaikan suhu di Asia bahkan lebih tinggi, mencapai 1,0 derajat.Lembaga ini mengungkapkan, kenaikan suhu ini menyebabkan ketersediaanair di negeri-negeri tropis berkurang 10-30 persen dan melelehnya gletser(gunung es) di Himalaya dan Kutub Selatan. Secara umum juga dirasakanoleh seluruh dunia saat ini adalah makin panjangnya musim panas dan makinpendeknya musim hujan. Selain itu makin maraknya badai dan banjir di kotakotabesar (el nino) di seluruh dunia. Serta meningkatnya cuaca secara ekstrem,yang tentunya sangat dirasakan di negara-negara tropis. Jika ini kita kaitkandengan wilayah Indonesia tentu sangat terasa. Begitu juga dengan kota-kotayang dulunya dikenal sejuk dan dingin, kini makin hari makin panas saja.Demikian halnya untuk kawasan Nusa Tenggara yang merupakan kawasanyang ekstrim topografi dengan kemiringan yang terjal dan tutupan hutan yangsemakin menipis.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!