eberapa elektron di tingkatan energi paling atas pada pita valensi turun ke tingkatanenergi yang lebih rendah, sehingga meninggalkan lubang pada pita valensi (Gb. 2.4(b)).Situasi ini digambarkan oleh tingkatan kuasi-Fermi E’ FC untuk pita konduksi dan E’ FVuntuk pita valensi. Emisi cahaya terjadi jika suatu elektron pada pita valensi meluruh kepita valensi dan berekombinasi dengan suatu lubang (hole). Pada kondisi tertentu, dapatterjadi emisi terstimulasi dari proses rekombinasi sehingga menghasilkan lasing.Energi yang dipancarkan didefinisikan sebagai :Eg' '( E − E )≤ hν≤(2.3)FCFVFenomena laser pada semikonduktor pertama kali diamati pada tahun 1962,menggunakan dioda sambungan p-n pada bahan semikonduktor GaAs, sepertiditunjukkan pada Gb. 2.5.pndE gE FnpnE FpE g∆E = eV(a)(b)Gambar 2.5. (a). Struktur pita laser semikonduktor sambungan p-n, dan (b) teganganmaju yang diberikan pada sambunganProses pumping terjadi pada sambungan p-n, dimana baik tipe-p maupun tipe-nmenggunakan material semikonduktor yang sama yaitu GaAs. Konsentrasi donor danakseptor yang besar (≈ 10 18 atom/cm 3 ) mengakibatkan tingkatan Fermi berada pada pitavalensi untuk tipe-p, E Fp dan pita konduksi untuk tipe-n, E Fn (Gb. 2.5(a)). Jika tidak adategangan listrik luar yang diberikan pada sambungan p-n, kedua tingkatan Fermi beradapada satu tingkatan (Gb. 2.5(a)). Jika diberikan tegangan maju sebesar V, maka keduatingkatan Fermi menjadi terpisah sejauh ∆E = eV. Dengan demikian, maka pada daerah22
sambungan elektron-elektron diinjeksikan kedalam pita konduksi (dari tipe-n) danlubang kedalam pita valensi (dati tipe-p). Akibatnya, untuk nilai rapat arus yang sesuai,kondisi transparansi, maka kondisi ambang dari laser dapat diperoleh.Salah satukelemahan dari laser sambungan p-n adalah karena potensial barier yang kecil,sehingga elektron akan masuk ke tipe-p dan menjadi pembawa minoritas dan kemudianberekombinasi dengan lubang. Kedalaman penetrasi elektron d, diberikan olehd = Dτ , dimana D adalah koefisien difusi dan t adalah lifetime dari elektron. Untukmaterial GaAs, nilai D = 10 cm 2 /s dan t ≈ 3 ns, maka diperoleh d ≈ 1 µm, yangmenunjukkan bahwa daerah aktif cukup tebal, sedangkan umumnya daerah sambunganadalah sekitar 0,1 µm. Dengan demikian maka proses penetrasi elektron ke tipe-pmenjadi dominan dan proses lasing akan sulit terjadi.Keterbatasan laser sambungan p-n memacu orang untuk mendisain berbagaibentuk laser dari bahan semikonduktor. Perkembangan disain laser sangat cepat,dengan menggunakan berbagai struktur, seperti heterojunction tunggal, heterojunctionganda, quantum well, multiple quantum well, distributed feedback (DBR), verticalcavitusurface-emitting laser (VCSEL). Jenis-jenis dan prinsip kerja masing-masingstruktur tidak memungkinkan dibahas dalam buku ini, sehingga disarankan untukmembaca referensi yang komprehensif, seperti buku karangan O. Svelto,”Principles ofLasers; 4th Edition”, Plenum Press, New York, (1998).Laser semikonduktor memiliki aplikasi yang sangat luas baik untuk aplikasidaya rendah maupun daya tinggi, diantaranya :a. Laser AlGaAs berdaya rendah (5 – 20 Watt) banyak digunakan dalam CD playerdan printer, sedangkan yang berdaya tinggi digunakan sebagai pumping laser zatpadat.b. Laser InGaAsP/InP memiliki panjang gelombang 1310 nm dan 1550 nm, sehinggadigunakan untuk komunikasi optik.c. Laser InGaAs/GaAs memiliki panjang gelombang emisi sekitar 900 – 1100 nm,sehingga banyak digunakan sebagai pumping Er-doped fiber amplifier dan laserYb:Er:gelas dan Yb:YAG. Disamping itu jenis laser ini digunakan untukinerkneksi optik, komunikasi optik dan pemrosesan sinyal optik.23