- Page 3 and 4: DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR ...
- Page 5 and 6: DAFTAR TABELHalamanTabel 2.1. Konfi
- Page 8 and 9: Gambar 4.13. Modus dari pandu gelom
- Page 10 and 11: Gambar 6.2. Proses switching sinyal
- Page 12 and 13: Gambar 7.16.Gambar 7.17.Gambar 7.18
- Page 14 and 15: ♦ Emisi radiatif (memancarkan fot
- Page 16 and 17: Gambar 1.2. Fluks cahaya input data
- Page 18 and 19: Agar dapat diproduksi inversi popul
- Page 20 and 21: Gambar 1.5. Contoh gelombang EM den
- Page 22 and 23: dP = BcosθdSdΩ(1.13)Faktor cos θ
- Page 24 and 25: BAB 2JENIS-JENIS CAHAYA LASERCahaya
- Page 26 and 27: 2.1.2. Laser NeodymiumTipe laser in
- Page 28 and 29: 2.1.4. Laser Titaniun SafirLaser ti
- Page 30 and 31: Organik dyes umumnya memiliki pita
- Page 32 and 33: τφ =(2.2)τ spmenjadi berharga me
- Page 34 and 35: eberapa elektron di tingkatan energ
- Page 36 and 37: d. Laser InGaP/InGaAlP mengemisi ra
- Page 38 and 39: tingkatan-tingkatan 2 D 3/2 dan 2 D
- Page 41 and 42: Disamping itu ada beberapa jenis la
- Page 43: 3.1. Gelombang ParaksialSuatu gelom
- Page 47 and 48: Pada z = 0, W(z) bernilai maksimum
- Page 49 and 50: 3.3. Transmisi melalui suatu lensa
- Page 51 and 52: 3.3.2. Ekspansi berkasDalam aplikas
- Page 53 and 54: sehingga persamaan gelombangnya men
- Page 55 and 56: Persamaan gelombang ini memenuhi pe
- Page 57 and 58: BAB 4PANDU GELOMBANG PLANARInstrume
- Page 59 and 60: Gambar 4.3. Pandu gelombang planar
- Page 61 and 62: Gambar 4.5. Sudut-sudut θ m dan ko
- Page 63 and 64: 4.1.4. Jumlah ModusJumlah modus did
- Page 65 and 66: diilustrasikan dalam Gb. 4.5. Semua
- Page 67 and 68: Sudut-sudut θ m terletak antara 0
- Page 69 and 70: 4.2.3. Distribusi MedanAmplitudo ko
- Page 71 and 72: 4.2.4. Kecepatan GroupKecepatan gro
- Page 73 and 74: Konstanta perambatan β = kz dapat
- Page 75 and 76: stripembedded striprib/ridgeStrip l
- Page 77 and 78: Cahaya dapat dikopling kedalam pand
- Page 79 and 80: untuk membuat kopler dan saklar opt
- Page 81 and 82: Gambar 4.19. Pertukaran daya secara
- Page 83 and 84: Gambar 4.22. Kebergantungan dari ra
- Page 85 and 86: dengan k 1 = n 1 k 0 dan k 2 = n 2
- Page 87 and 88: dispersion (dispersi modus), yaitu
- Page 89 and 90: Berkas-berkas yang terpelintir (ske
- Page 91 and 92: terpandu didalam core dan di dekat
- Page 93 and 94: u()ru( r)J0( kr)TJ3( kr)T( )K 0 γr
- Page 95 and 96:
5.2. Graded-index FiberGraded-index
- Page 97 and 98:
pendekatan dengan metoda WKB (Wentz
- Page 99 and 100:
sehingga diperoleh (PR sebagai lati
- Page 101 and 102:
5.3.1.2. AbsorpsiKoefisien absorpsi
- Page 103 and 104:
5.3.2.1. Modal DispersionModal disp
- Page 105 and 106:
gelombang terjadi pada fiber modus
- Page 107 and 108:
dan n 2 bergantung pada ω, dapat d
- Page 109 and 110:
terpendek merupakan dispersi modus
- Page 111 and 112:
5.3.4. SolitonJika pulsa cahaya mer
- Page 113 and 114:
Gambar 5.18. Penjalaran pulsa Gauss
- Page 115 and 116:
Suatu piranti switching dicirikan o
- Page 117 and 118:
Contoh lain dari penggunaan sistem
- Page 119 and 120:
Prinsip kerja dari switching akusto
- Page 121 and 122:
Gambar 6.9. Contoh suatu switching
- Page 123 and 124:
didalam fiber tidak terjadi kelamba
- Page 125 and 126:
Dalam all-optical switching, ada be
- Page 127 and 128:
6.8. Divais Bistable OpticsDalam si
- Page 129 and 130:
2. Penguat Optik (Optical Amplifier
- Page 131 and 132:
erkaitan dengan tidak adanya moda f
- Page 133 and 134:
∇ • { ε()( E r,t)} = 0r r r∇
- Page 135 and 136:
7.2.1. PBG pada Kristal Fotonik 1DD
- Page 137 and 138:
Ilustrasi persamaan (7.22) diperlih
- Page 139 and 140:
112⎧ ∂ ∂ ∂ ∂ ⎫ r 1 ∂
- Page 141 and 142:
Karena strukturnya uniform dalam ar
- Page 143 and 144:
= 12 dan r a /a = 0,475, ditunjukka
- Page 145 and 146:
Gambar 7.10. Struktur pita kristal
- Page 147 and 148:
Dalam struktur diatas, karena perbe
- Page 149 and 150:
(a)(b)Gambar 7.16. Pengaruh penyisi
- Page 151 and 152:
7.18(a)] dan laser 2D dibentuk deng
- Page 153 and 154:
7.4.4. All-Optical DiodeSuatu all-o
- Page 155:
REFERENSI1. O. Svelto,”Principle