PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2010 Annual Report
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>PT</strong> SUMMARECON AGUNG <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI<br />
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember <strong>2010</strong> dan 2009<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN<br />
Kewajiban keuangan utama Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari hutang bank, cerukan dan<br />
hutang usaha. Tujuan utama dari kewajiban keuangan adalah untuk meningkatkan permodalan dalam<br />
menunjang operasi dan investasi Perusahaan. Perusahaan dan anak Perusahaan memiliki beberapa<br />
jenis aset keuangan, seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang hubungan<br />
istimewa, dan aset lain-lain yang timbul langsung dari kegiatan usahanya.<br />
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah risiko pasar<br />
(termasuk risiko mata uang dan risiko harga komoditas), risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan<br />
risiko likuiditas. Penelaahan manajemen dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing<br />
risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:<br />
a. Risiko mata uang asing<br />
Perusahaan dan Anak perusahaan tidak secara signifikan menggunakan mata uang asing karena<br />
hampir semua transaksi Perusahaan dan Anak Perusahaan, asset dan kewajiban dalam mata<br />
uang rupiah.<br />
Mata uang pelaporan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah rupiah. Perusahaan dan Anak<br />
Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena biaya pembelian impor<br />
atas peralatan dan perlengkapan gedung seperti mesin-mesin tidak material, sehingga risiko<br />
terhadap mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat, euro Eropa, dan dolar Singapura tidak<br />
signifikan.<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk<br />
laju pertukaran mata uang asing. Apabila diperlukan, Perusahaan dan Anak perusahaan akan<br />
melakukan hedging untuk mengurangi risiko terhadap risiko mata uang asing. Transaksi dalam<br />
mata uang asing selain dari yang berhubungan dengan operasional rutin dijaga pada tingkat<br />
minimum yang bisa diterima.<br />
b. Risiko harga komoditas<br />
Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Perusahaan dan Anak Perusahaan terutama<br />
sehubungan dengan risiko kenaikan bahan baku utama bangunan yang akan berdampak juga<br />
kepada nilai kontrak pembangunan rumah seperti besi, baja, cat, semen dan lain-lain. Sebelum<br />
hal tersebut terjadi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengantisipasi untuk membuat kontrak<br />
dengan supplier terkait yang mengikat harga, kuantitas dan periode sesuai kebutuhan<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan.<br />
Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari<br />
fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat kestabilan biaya pembangunan<br />
disamping laba bersih yang harus dicapai Perusahaan dan Anak perusahaan.<br />
c. Risiko tingkat suku bunga<br />
Risiko tingkat suku bunga Perusahaan dan Anak Perusahaan terutama timbul dari pinjaman<br />
untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel<br />
menunjukkan Perusahaan dan Anak perusahaan kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.<br />
Perusahaan dan Anak perusahaan mengelola tingkat suku bunganya dengan cara<br />
mengkombinasikan antara pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang.<br />
62