PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>PT</strong> SUMMARECON AGUNG <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI<br />
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember <strong>2010</strong> dan 2009<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI<br />
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut Perusahaan dan Anak Perusahaan disusun<br />
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang diterapkan<br />
secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada<br />
tanggal-tanggal 31 Desember <strong>2010</strong> dan 2009 adalah sebagai berikut:<br />
a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi<br />
<strong>Laporan</strong> keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di<br />
Indonesia, berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan ketentuan akuntansi<br />
di bidang Pasar Modal sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal<br />
dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK) peraturan No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang<br />
“Pedoman Penyajian <strong>Laporan</strong> Keuangan” dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM dan LK<br />
No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan<br />
<strong>Laporan</strong> Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat.<br />
<strong>Laporan</strong> keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep<br />
biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek tertentu dan instrumen derivatif yang<br />
dinyatakan sebesar nilai wajar, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya<br />
perolehan dan nilai realisasi bersih dan investasi dalam saham tertentu yang dicatat berdasarkan<br />
metode ekuitas dan instrument keuangan yang diukur dengan nilai wajar.<br />
<strong>Laporan</strong> arus kas konsolidasi menyajikan arus kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,<br />
investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode<br />
langsung.<br />
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah<br />
rupiah (Rp).<br />
b. Prinsip-prinsip konsolidasi<br />
<strong>Laporan</strong> keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan<br />
persentase pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan kerja<br />
sama operasi (KSO), dengan nama KSO <strong>Summarecon</strong> Serpong, antara SCK dan JBC; dan KSO<br />
<strong>Summarecon</strong> Lakeview, antara SCK, <strong>PT</strong> Telaga Gading Serpong (TGS) dan <strong>PT</strong> Lestari Kreasi<br />
(LK).<br />
Sesuai dengan PSAK No. 12, “Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi (Interest) dalam<br />
Pengendalian Bersama Operasi dan Aset (Jointly Controlled Operations and Assets)”, partisipasi<br />
SCK dalam kerja sama operasi tersebut telah dicatat dalam laporan keuangan konsolidasi dengan<br />
menggunakan metode konsolidasi proporsional (proportionate consolidation method). Dalam<br />
menerapkan metode konsolidasi proporsional, venturer menyajikan dalam laporan keuangannya<br />
bagiannya atas aset yang dikendalikan bersama, kewajiban bersama yang timbul sehubungan<br />
dengan joint ventures dan bagiannya atas pendapatan dan beban joint ventures dengan akun-akun<br />
yang bersangkutan dalam laporan keuangan konsolidasi.<br />
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah<br />
dieliminasi.<br />
Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan<br />
sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca<br />
konsolidasi. Apabila akumulasi kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas melebihi<br />
bagiannya dalam modal disetor Anak Perusahaan, kelebihan tersebut dan kerugian yang menjadi<br />
bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak<br />
diakui sebagai aset, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk<br />
menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya.<br />
11