PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2010 Annual Report
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>PT</strong> SUMMARECON AGUNG <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI<br />
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember <strong>2010</strong> dan 2009<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)<br />
k. Properti investasi (lanjutan)<br />
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat ekonomis<br />
properti investasi sebagai berikut:<br />
Tahun<br />
Bangunan dan prasarana 3 - 40<br />
Mesin-mesin dan alat-alat berat 10<br />
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi<br />
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa<br />
depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari<br />
penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun<br />
terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.<br />
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang<br />
ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain<br />
atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika,<br />
dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan<br />
oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.<br />
Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Perusahaan<br />
menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan<br />
Perusahaan menjadi properti investasi, Perusahaan mencatat properti tersebut sesuai dengan<br />
kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.<br />
l. Kapitalisasi biaya pinjaman<br />
Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997) mengenai “Biaya Pinjaman”, biaya pinjaman<br />
dibebankan pada saat terjadinya. Biaya pinjaman dikapitalisasi apabila dapat secara langsung<br />
dikaitkan dengan perolehan, pembangunan atau produksi dari aset tertentu (qualifying assets).<br />
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai ketika aktivitas untuk mempersiapkan pembangunan aset<br />
untuk dipergunakan atau dijual sesuai tujuannya sedang berlangsung dan pengeluaran serta biaya<br />
pinjaman sedang terjadi. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan aset tersebut siap<br />
digunakan sesuai tujuannya. Apabila nilai tercatat dari aset tersebut melebihi jumlah yang<br />
diharapkan dapat dipulihkan atau nilai realisasi bersih, maka diakui rugi penurunan nilai.<br />
m. Penurunan nilai aset non keuangan<br />
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset, diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan<br />
keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai tercatat aset mungkin tidak sepenuhnya dapat<br />
diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aset, maka kerugian atas penurunan nilai aset<br />
diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.<br />
n. Biaya penerbitan saham<br />
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan modal saham disajikan sebagai<br />
pengurang atas agio saham.<br />
15