02.07.2013 Views

Aktivitas Siswa Aktivitas Siswa

Aktivitas Siswa Aktivitas Siswa

Aktivitas Siswa Aktivitas Siswa

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sumber: image.google.com<br />

Sumber: image.google.com<br />

Gambar 7.4<br />

Hygrometer<br />

Gambar 7.5 Situasi saat hujan<br />

Bab 7 | Atmosfer dan Hidrosfer bagi Kehidupan Manusia<br />

Macam-macam kelembapan udara adalah sebagai berikut:<br />

1) Kelembapan relatif (nisbi)<br />

Kelembapan relatif adalah perbandingan jumlah uap air di udara<br />

dengan jumlah uap air maksimum yang terkandung di udara pada suhu<br />

yang sama.<br />

Bila kelembapan relatif pada temperatur tertentu adalah 50%,<br />

berarti udara mengandung uap air yang massanya separuh jumlah massa<br />

uap air yang dapat dikandung udara pada temperatur tersebut.<br />

Bila kelembapan relatif mencapai 100%, berarti udara tersebut<br />

berada dalam keadaan jenuh. Udara dapat menjadi jenuh karena terjadi<br />

penambahan uap air atau terjadi pemampatan udara. Udara akan terasa<br />

nyaman bila kelembapan relatifnya berkisar antara 50% - 60%.<br />

2) Kelembapan absolut (mutlak)<br />

Kelembapan absolut adalah banyaknya uap air dalam udara<br />

pada suatu daerah tertentu yang dinyatakan dalam gram uap air per<br />

meter kubik. Hal ini tergantung pada temperatur yang mempengaruhi<br />

kekuatan udara untuk memuat uap air, tiap suhu mempunyai batas<br />

dari uap air yang dimuatnya. Misalnya, daerah pantai yang berdekatan<br />

dengan lautan sebagai sumber penguapan mempunyai kelembapan<br />

mutlak tertinggi. Daerah pedalaman yang jauh dari laut atau sumber<br />

air permukaan lainnya biasanya lebih kering. Kelembapan mutlak<br />

terendah di wilayah gurun pasir. Alat untuk mengukur kelembapan<br />

udara adalah higrometer.<br />

c. Curah Hujan<br />

Hujan merupakan peristiwa jatuhnya air, baik dalam bentuk<br />

cair maupun padat ke permukaan bumi. Hujan berasal dari air yang<br />

menguap akibat panas matahari dan panas ketinggian tertentu. Udara<br />

tersebut menjadi jenuh sehingga terjadi kondensasi atau pengembunan<br />

yang mengakibatkan uap air yang dikandung oleh udara berubah<br />

menjadi titik-titik air. Titik-titik air di udara (awan) yang makin berat<br />

akan turun sebagai hujan ke permukaan bumi. Curah hujan tahunan<br />

adalah banyaknya air yang jatuh di permukaan bumi dalam waktu satu<br />

tahun diukur 1 m3 . Curah hujan diukur oleh alat pengukur hujan yang<br />

disebut penakar hujan. Alat penakar hujan biasanya dipasang di stasiunstasiun<br />

pengamat cuaca. Hasil pengukuran curah hujan di berbagai<br />

tempat dapat disajikan dalam bentuk tabel maupun peta.<br />

Macam-macam hujan adalah sebagai berikut:<br />

1) Hujan zenithal (konveksi)<br />

Hujan zenithal terjadi pada saat daratan mengalami pemanasan<br />

yang tinggi. Udara di atas daratan akan mengalami pemanasan oleh<br />

peristiwa konduksi. Akibatnya, udara akan mengembang naik ke<br />

97

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!