02.07.2013 Views

Aktivitas Siswa Aktivitas Siswa

Aktivitas Siswa Aktivitas Siswa

Aktivitas Siswa Aktivitas Siswa

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Brahmana. Golongan ini sebagaimana juga di India memegang<br />

monopoli penyebaran dan upacara keagamaan.<br />

Selain golongan Brahmana, terdapat pula kaum Ksatria. Golongan<br />

ini terdiri atas kerabat dekat raja. Di luar kota, golongan ini masih<br />

menjalankan adat istiadat dan kepercayaan asli mereka. Dengan<br />

demikian, walaupun agama Hindu telah menjadi agama resmi kerajaan,<br />

terdapat kelompok masyarakat yang tetap menganut kepercayaan<br />

aslinya.<br />

c. Kehidupan Ekonomi<br />

Kendati tidak banyak informasi yang bisa diperoleh dari Yupa,<br />

tetapi diperkirakan pertanian, baik sawah maupun ladang merupakan<br />

mata pencaharian utama masyarakat Kutai. Selain itu, melihat letaknya<br />

di jalur perdagangan internasional, masyarakat Kutai diperkirakan juga<br />

mengembangkan perdagangannya.<br />

Melalui hubungan dagang tersebut, langsung tidak langsung<br />

berkembang pula hubungan agama dan kebudayaan. Banyak pendeta<br />

yang diundang untuk datang ke daerah Kutai. Sebaliknya, banyak pula<br />

orang Kutai yang berkunjung ke daerah asal para pendeta tersebut.<br />

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, dalam salah satu<br />

prasasti disebutkan bahwa Raja Kutai yang bernama Mulawarman<br />

menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Jumlah<br />

sapi yang sedemikian besar menjelaskan bahwa sebagian masyarakat<br />

juga bermata-pencaharian sebagai peternak.<br />

2. Kerajaan Tarumanegara<br />

Kerajaan Tarumanegara didirikan sekitar abad ke-5 di lembah<br />

Sungai Citarum, Bogor, Jawa Barat. Kerajaan ini merupakan kerajaan<br />

tertua di Jawa. Mengenai Kerajaan Tarumanegara dapat kita ketahui<br />

dari sumber sejarah prasasti dan berita dari Cina.<br />

Ada tujuh buah prasasti yang menerangkan kerajaan Tarumanegara.<br />

Ketujuh prasasti tersebut adalah prasasti Kebon Kopi, Ciaruteun, Pasir<br />

Awi, Prasasti Jambu, Muara Cianten, tugu yang ditemukan di desa<br />

Tugu, dan prasasti Lebak. Prasasti-prasasti tersebut ditulis dengan huruf<br />

Pallawa dan berbahasa Sansekerta.<br />

Sumber berita lain tentang Kerajaan Tarumanegara diperoleh<br />

dari catatan seorang musafir Cina yang bernama Fa-Hien. Fa-Hien<br />

dalam perjalanannya ke India singgah di Ye-Po-Ti (Pulau Jawa) karena<br />

perahu yang ditumpanginya dilanda topan. Fa-Hien mengatakan bahwa<br />

di To-lo-mo (Tarumanegara) pada 414 M belum banyak orang yang<br />

beragama Buddha. Sementara itu, pengikut agama Hindu terbanyak<br />

diberitakan pula bahwa raja dianggap keturunan dewa. Oleh karena<br />

itu, raja mempunyai kekuasaan yang sangat besar.<br />

<strong>Aktivitas</strong> <strong>Aktivitas</strong> <strong>Siswa</strong><br />

<strong>Siswa</strong><br />

Carilah informasi<br />

dari berbagai sumber<br />

mengenai keruntuhan<br />

Kerajaan Kutai.<br />

Seandainya kamu pada<br />

saat itu adalah pemimpin<br />

Kerajaan Kutai, apa<br />

yang kamu lakukan<br />

agar kerajaanmu tidak<br />

runtuh? Kemukakan<br />

pendapatmu!<br />

114 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!