Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
“ Gubernur Jenderal<br />
Belanda di Indonesia<br />
mengajukan rencana<br />
untuk meningkatkan<br />
produksi tanaman yang<br />
dapat diekspor dengan<br />
tujuan devisa untuk<br />
menutupi keuangan<br />
negeri Belanda.<br />
“<br />
Bab 10 | Perkembangan Masyarakat pada Masa Kolonial<br />
Di Eropa, Prancis yang menguasai Belanda mengalami kekalahan<br />
oleh Inggris. Akibatnya, bukan hanya Belanda yang dikuasai Inggris,<br />
tanah jajahannya pun menjadi milik Inggris, termasuk Indonesia. Akan<br />
tetapi, pada 1815 Inggris kembali menyerahkan Indonesia kepada<br />
Belanda karena Prancis kembali dikalahkan oleh negara-negara<br />
Eropa.<br />
D. Sistem Kerja Paksa (Tanam Paksa)<br />
Pada 1830, pemerintah Hindia Belanda mengalami kerugian<br />
akibat Perang Diponegoro (1825-1830). Gubernur Jenderal Belanda di<br />
Indonesia mengajukan rencana untuk meningkatkan produksi tanaman<br />
yang dapat diekspor di Indonesia dengan tujuan devisa untuk menutupi<br />
keuangan negeri Belanda. Sistem ini disebut dengan Cultur Stelsel.<br />
Adapun ketentuan-ketentuannya sebagai berikut:<br />
1<br />
1) Petani wajib menyediakan — 5 tanahnya untuk ditanami kopi, tebu,<br />
tembakau, dan teh.<br />
2) Penduduk yang tidak memiliki tanah harus bekerja rodi selama<br />
65 hari per tahun di tanah perkebunan milik pemerintahan<br />
Belanda.<br />
3) Hasil panen harus dijual kepada pemerintah Belanda dengan<br />
harga yang telah ditentukan.<br />
4) Tanah yang dipakai untuk tanam paksa dibebaskan dari pajak.<br />
5) Tanaman yang rusak bukan akibat kesalahan petani menjadi<br />
tanggung jawab pemerintah.<br />
Dalam pelaksanaan tanam paksa banyak melakukan penyimpangan,<br />
di antaranya adalah:<br />
1<br />
1) Tanah yang diminta Belanda lebih dari — 5<br />
bagian, bahkan ada<br />
yang setengahnya.<br />
2) Kerja paksa lebih dari 65 hari, bahkan sepanjang tahun.<br />
3) Hasil panen harus dijual kepada Belanda dengan harga yang jauh<br />
lebih murah.<br />
4) Petani harus mengganti apabila panen gagal atau rusak.<br />
Akibat pelaksanaan tanam paksa, penderitaan rakyat makin<br />
bertambah. Di berbagai daerah timbul kelaparan dan banyak orang yang<br />
meninggal akibat kekurangan makan. Penderitaan dan kesengsaraan<br />
rakyat Indonesia sampai terdengar ke Belanda. Pada 1850 mulai timbul<br />
kecaman-kecaman untuk menghapus tanam paksa. Kecaman-kecaman<br />
tersebut datang dari:<br />
1) Edward Douwes Dekker (Mantan Residen Lebak Banten dengan<br />
menggunakan nama samaran Multatuli, ia menulis buku yang<br />
berjudul “Max Havelar”.<br />
149