Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
3. Kerajaan Mataram Kuno<br />
Di pedalaman wilayah Jawa Tengah sekitar abad ke-8 berkembang<br />
sebuah kerajaan besar yang disebut Kerajaan Mataram Kuno. Pusat<br />
kerajaan terletak di daerah yang disebut “Medang I Bhumi Mataram”<br />
(diperkirakan sekitar Prambanan, Klaten, Jawa Tengah). Daerah ini<br />
dikelilingi pegunungan dan di tengahnya mengalir sungai-sungai besar,<br />
seperti Sungai Bogowonto, Progo, Wlo, dan Bengawan Solo. Di antara<br />
gunung-gunung tersebut terdapat pula gunung berapi yang sering<br />
meletus. Ini mengakibatkan wilayah Kerajaan Mataram Kuno sering<br />
mengalami bencana letusan gunung berapi. Bahkan, pusat kerajaan<br />
Mataram juga sempat berpindah ke daerah Jawa Timur.<br />
Kerajaan Mataram Kuno banyak meninggalkan bangunan candi<br />
dan prasasti. Hal ini tentu sangat membantu para ahli sejarah untuk<br />
mengetahui riwayat kerajaan ini. Beberapa prasasti penting yang terkait<br />
dengan asal mula Kerajaan Mataram Kuno adalah Prasasti Canggal<br />
(732 M), Prasasti Kalasan (776 M), Prasasti Kelurak (725 M), Prasasti<br />
Karang Tengah (824 M), Prasasti Balitung atau Kedu (907 M), dan<br />
Prasasti Sojomerto Batang.<br />
a. Kehidupan Politik<br />
Berdasarkan Prasasti Canggal diketahui bahwa Kerajaan Mataram<br />
Kuno mula-mula diperintah oleh Raja Sanna. Raja Sanna kemudian<br />
digantikan oleh keponakannya yang bernama Sanjaya. Sanjaya adalah<br />
anak Sanaha, saudara perempuan Raja Sanna. Hal ini terjadi karena<br />
Raja Sanna tidak memiliki keturunan.<br />
Raja Sanjaya memerintah dengan bijaksana sehingga rakyat<br />
hidup makmur, aman, dan tenteram. Hal ini terlihat dari kalimat dalam<br />
Prasasti Canggal yang menyebutkan bahwa Jawa kaya akan padi dan<br />
emas. Selain di dalam prasasti Canggal, nama Sanjaya juga tercantum<br />
dalam Prasasti Balitung.<br />
Setelah Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh<br />
Panangkaran. Dari prasasti Balitung diketahui bahwa Raja Panangkaran<br />
bergelar Syailendra Sri Maharaja Dyah Pancapana Rakai Panangkaran.<br />
Hal ini menunjukkan bahwa Rakai Panangkaran berasal dari keluarga<br />
Sanjaya dan keluarga Syailendra.<br />
Sepeninggal Panangkaran, Mataram Kuno terpecah menjadi<br />
dua kerajaan, yaitu Kerajaan Mataram yang bercorak Buddha dan<br />
Kerajaan Mataram yang bercorak Hindu. Wilayah Kerajaan Mataram<br />
yang bercorak Hindu meliputi Jawa Tengah bagian Utara. Kerajaan ini<br />
diperintah oleh Dinasti Sanjaya dengan raja-raja, seperti: Panunggulan<br />
Warak, Garung, dan Pikatan. Sementara wilayah Kerajaan Mataram<br />
yang bercorak Buddha meliputi Jawa Tengah bagian Selatan. Kerajaan<br />
ini diperintah oleh Dinasti Syailendra dengan rajanya antara lain<br />
Indra.<br />
Kerajaan Mataram<br />
Kuno berdiri pada<br />
abad ke-8 di wilayah<br />
pedalaman Jawa<br />
““<br />
“ Sepeninggal<br />
Panangkaran, Mataram<br />
Kuno terpecah menjadi<br />
dua kerajaan, yaitu<br />
kerajaan Mataram yang<br />
bercorak Buddha dan<br />
kerajaan Mataram yang<br />
bercorak Hindu.<br />
116 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII<br />
“