You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
424<br />
(prognosis/dampak). Demikian kata Norman Cousins dalam<br />
bukunya yang terkenal Head First: The Biology of Hope.<br />
Subbab ini meninjau prinsip-prinsip dan prosedur-prosedur<br />
penetapan tujuan dan perencanaan perlakuan bagi gangguangangguan<br />
Aksis I. Aksis I, Diagnostic and Statistical Manual—<br />
edisi DSM-IV-TR (American Psychiatric Association, 2000),<br />
ialah untuk melaporkan gangguan-gangguan klinis, termasuk<br />
gangguan-gangguan kepribadian dan keterbelakangan mental.<br />
Ini berarti Aksis I mencakup 44 diagnosis dalam 16 kategori,<br />
sejumlah kondisi-kondisi medis-psikologis dan kondisi-kondisi<br />
lain yang barangkali menjadi fokus perhatian klinis. Tanpa<br />
memandang keluasan dan perbedaan pada gangguan-gangguan,<br />
pengembangan tujuan-tujuan perlakuan dan pengembangan<br />
rencana perlakuan didasarkan atas suatu asesmen, diagnosis, dan<br />
pemahaman menyeluruh tentang masalah yang dialami oleh<br />
klien pada saat ini (the client’s presenting problem). Dalam<br />
kenyataan, prosesnya adalah berurutan, yang bermula dari<br />
asesmen biopsikososial-budaya dan diagnosis yang akurat yang,<br />
sebaliknya, memfasilitasi pengembangan tujuan-tujuan<br />
perlakuan dan menentukan rencana-rencana perlakuan.<br />
1. Asesmen biopsikososial-budaya<br />
Model biopsikososial-budaya didasarkan atas dua premis:<br />
(1) masalah-masalah klien adalah multikausal dan<br />
mencerminkan usaha mereka untuk menghadapi stresor<br />
sesuai dengan kerentanan-kerentanan, lingkungan, dan<br />
sumber-sumber yang ada; dan (2) pendekatan-pendekatan<br />
perlakuan sebaiknyalah multimodal (menggunakan banyak<br />
cara), fleksibel, dan disesuaikan dengan kebutuhankebutuhan<br />
dan harapan-harapan klien daripada dengan<br />
modalitas perlakuan tunggal.<br />
Langkah pertama dalam pengembangan rencana-rencana<br />
perlakuan dan suatu rencana perlakuan yang efektif ialah<br />
melakukan suatu wawancara klinis yang menggunakan<br />
model asesmen biopsikososial-budaya. Secara umum, suatu<br />
wawancara kesehatan mental akan berkisar pada tiga bidang<br />
diskret: (1) pertautan yang dinamis antara biologi dan<br />
psikologi; (2) faktor-faktor sosial dan budaya dalam status<br />
kesehatan mental klien pada saat ini; dan (3) riwayat<br />
kesehatan mental klien pada masa lalu. Sistem biologis