Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
memperbolehkan jaminan kesejahteraan kepada keluarga<br />
yang masih memiliki dua orangtua. Kaum liberal dan<br />
radikal mengecam sistem kesejahteraan sosial yang<br />
menindas orang-orang yang sangat miskin yang<br />
seharusnya dibantu.<br />
Beeghley (1983, dalam DuBois & Miley, 2005: 290)<br />
berpendapat bahwa stratifikasi sosial dan sistem kelas<br />
membuatnya sulit dipercaya bahwa anak-anak yang<br />
terlahir ke dalam strata yang kurang beruntung secara<br />
sosial tidak akan pernah dapat keluar dari belenggu<br />
kemiskinan melalui mobilitas sosial. Lagi pula,<br />
beberapa kalangan bahkan berpendapat bahwa<br />
kurangnya mobilitas sosial menciptakan suatu sistem<br />
kasta yang diwariskan atau kemiskinan generasional.<br />
Pengorganisasian lembaga-lembaga ekonomi masyarakat<br />
juga menyumbang bagi kemiskinan. Sifat pekerjaanpekerjaan<br />
yang tersedia bagi orang-orang miskin, orangorang<br />
yang tidak terampil, dan orang-orang yang kurang<br />
berpendidikan membatasi kesempatan-kesempatan<br />
mereka. Upah yang rendah, kurangnya jaminan<br />
kesehatan dan pensiun, jaminan pekerjaan tetap yang<br />
berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan marjinal, paruhwaktu,<br />
dan musiman menyumbang terhadap siklus<br />
kemiskinan. Terakhir, Beeghley menegaskan bahwa<br />
diskriminasi terhadap kaum minoritas dan kaum<br />
perempuan menyebabkan sebagian besar populasi ini di<br />
antara orang-orang miskin. Praktek-praktek yang<br />
diskriminatif memberikan keuntungan kepada kaum lakilaki<br />
Kulit Putih dalam hal ketenagakerjaan, penyerahan<br />
pengasuhan anak-anak kepada kaum ibu tanpa bantuan<br />
kepada anak yang memadai, dan menciptakan peranperan<br />
ketergantungan bagui kaum perempyuan melalui<br />
pola-pola pengasuhan anak yang dipromosikan secara<br />
sosial. Empat butir analisis Beeghley memperlihatkan<br />
bahwa “orang-orang yang paling miskin tinggal di dalam<br />
kemiskinan karena alasan-alasan struktural, sangat<br />
sedikit di antara mereka menjadi miskin karena alasanalasan<br />
kurang motivasi, kurang keterampilan, atau<br />
kurangnya sifat-sifat pribadi lainnya” (Beeghley (1983:<br />
133, dalam DuBois & Miley, 2005: 290).<br />
341