You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
330<br />
Bab 11<br />
<strong>Pekerjaan</strong> <strong>Sosial</strong> di Ranah Publik<br />
Profesi pekerjaan sosial memiliki suatu sejarah kepedulian yang<br />
panjang tentang kesejahteraan kelompok-kelompok populasi yang<br />
dianggap sebagai kurang beruntung. Kelompok-kelompok yang<br />
kurang beruntung ini di dalam masyarakat Amerika Serikat tidak<br />
berubah selama beberapa dasawarsa. Mereka terus menjadi miskin,<br />
tidak memiliki rumah, menganggur—kelompok-kelompok<br />
masyarakat yang memiliki suatu sejarah ketergantungan pada<br />
dukungan privat dan publik atas kesejahteraan mereka. Tentu saja<br />
kelompok-kelompok masyarakat yang kurang beruntung inilah yang<br />
paling membutuhkan pelayanan-pelayanan pekerjaan sosial. Kaum<br />
minoritas, lanjut usia, perempuan, dan anak-anak terwakili di dalam<br />
jumlah yang tidak seimbang di antara peringkat kelompok-kelompok<br />
masyarakat yang terkena oleh kemiskinan. Sebenarnya, ini adalah<br />
kelompok-kelompok kepada siapa mandat keadilan sosial profesi<br />
pekerjaan sosial ditujukan.<br />
Bab ini menguji empat bidang kepedulian di dalam ranah publik yaitu<br />
kemiskinan, ketunawismaan, pengangguran, dan peradilan kriminal.<br />
A. <strong>Pekerjaan</strong> <strong>Sosial</strong> dan Kemiskinan<br />
Walaupun ada suatu penurunan pada angka kemiskinan<br />
keseluruhan di Amerika Serikat sebanyak 11,7 persen pada<br />
tahun 2001, data Biro Pusat Statistik menunjukkan suatu<br />
kecenderungan ketimpangan penghasilan yang semakin besar<br />
(U.S. Census Bureau, 2000a, dalam DuBois & Miley, 2005:<br />
284). Lima terkaya dari seluruh keluarga menerima hampir<br />
setengah dari penghasilan nasional sementara sepuluh<br />
termiskin menerima kurang dari lima persen (DeNavas-Walt<br />
& Cleveland, 2002, dalam DuBois & Miley, 2005: 284).<br />
Lagi pula, ketimpangan penghasilan ialah suatu masalah<br />
kesejahteraan sosial yang berlangsung terus menerus di dalam<br />
masyarakat dunia. Pengahsian harian seperenam populasi<br />
dunia merupakan 80 persen dari total penghasilan harian<br />
dunia (World Bank, 2003, dalam DuBois & Miley, 2005:<br />
284). Laporan Bank Dunia (2003) tentang kemiskinan