You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
344<br />
pekerja sosial dan bahwa Biro Head Start ingin<br />
menggabungkan nilai-nilai dan peran-peran<br />
pekerjaan sosial” (Frankel, 1997: 181, dalam DuBois<br />
& Miley, 2005: 291). Bidang praktek pelayanan<br />
keluarga ini tentu saja mengandung suatu potensi<br />
yang luar biasa bagi para pekerja sosial yang ingin<br />
bekerja secara kolaboratif dengan keluarga-keluarga<br />
dari anak-anak kecil.<br />
b. Program-program pinjaman yang berbunga rendah<br />
Jumlah orang-orang yang miskin yang bekerja purna<br />
waktu bertambah tetapi mereka masih sangat rentan<br />
terhadap bencana-bencana keuangan. Sebagai<br />
contoh, karena penghasilan mereka tidak mencukupi,<br />
mereka tidak memiliki uang tambahan untuk<br />
merawat dan memperbaiki kendaraan pribadi<br />
mereka. Suatu program pinjaman berbunga rendah,<br />
Dana Pinjaman Pelayanan <strong>Sosial</strong> Lutheran (Lutheran<br />
Social Services Loan Fund) di Duuth, Negara Bagian<br />
Minnesota, dikembangkan untuk membantu warga<br />
kota “yang miskin tetapi bekerja” untuk mencegah<br />
bencana-bencana keuangan Hasil dari suatu studi<br />
tentang efektivitas program yang mengevaluasi<br />
dampak dari program pinjaman terhadap suatu<br />
sampel acak berjumlah 20 peserta program<br />
sebelumnya menunjukkan bahwa salah satu<br />
keuntungan dari program ini ialah “ para peminjam<br />
uang diperlakukan layaknya sebagai pelanggan bank<br />
dan bukan sebagai klien pelayanan kemanusiaan”.<br />
Komentar para responden menunjukkan kontribusi<br />
program terhadap kemampuan mereka dalam<br />
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar mereka<br />
sendiri. Salah seorang responden mengatakan,<br />
“Tanpa kendaraan pribadi, aku tidak dapat pergi<br />
bekerja karena aku mulai bekerja jam 04:30 pagi dan<br />
bis tidak ada yang beroperasi pada jam begitu dan<br />
aku tidak dapat berjalan kaki karena jauhnya tiga<br />
hingga empat jam berjalan kaki”. Responden lain<br />
mengatakan, “dari uang pinjaman itu aku<br />
membelikan kendaraan dan dapat pergi kuliah dan<br />
sekarang aku sudah bekerja. Seandainya tidak ada<br />
kendaraan, aku tidak akan dapat menyelesaikan