Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
436<br />
E. Menggunakan perspektif kekuatan-kekuatan<br />
dalam mengembangkan tujuan-tujuan dan<br />
perencanaan perlakuan<br />
Sebagaimana didiskusikan dimana-mana oleh Cowger,<br />
Rapp, dan Sullivan, perspektif kekuatan-kekuatan berfokus<br />
pada kemampuan-kemampuan klien dalam asesmen dan<br />
menekankan penemuan sumber-sumber di dalam diri klien<br />
dan lingkungannya. Dalam pandangan kami, perpekstif<br />
berbasis kekuatan-kekuatan memiliki nilai yang sangat besar<br />
apabila diterapkan dalam rangka pengembangan tujuantujuan<br />
dan perencanaan perlakuan bagi individu-individu<br />
yang mengalami gangguan-gangguan Aksis I. Secara<br />
umum, suatu tujuan sebaiknya dapat dicapai oleh klien, dan<br />
jalan termudah mencapainya ialah dengan menggunakan dan<br />
mengembangkan kekuatan-kekuatan klien. Proses ini<br />
meliputi kolaborasi mutual antara pekerja sosial dan klien<br />
untuk mengembangkan tujuan-tujuan yang membingkai<br />
gagasan pengembangan harapan-harapan baru,<br />
mengembangkan kesempatan-kesempatan baru bagi individu<br />
dan keluarganya, dan menemukan sumber-sumber baru di<br />
dalam dirinya dan lingkungannya (Saleebey, 1997). Tanpa<br />
memandang diagnosis, pengembangan tujuan-tujuan<br />
perlakuan yang menggunakan perspektif kekuatan-kekuatan<br />
meliputi penemuan sumber-sumber di dalam diri klien,<br />
lingkungannya, dan relasi serta hubungan kekuatan-kekuatan<br />
ini dengan rencana perlakuan.<br />
Suatu perspektif berbasis kekuatan-kekuatan diintegrasikan<br />
ke dalam rencana perlakuan dengan membantu klien<br />
mengingat bagaimana ia telah berhasil di masa lalu<br />
(misalnya, langkah-langkah apa yang ia telah lakukan),<br />
memperkuat keberhasilan dan kemampuan-kemampuan<br />
sebelumnya (misalnya,keterampilan-keterampilan<br />
menghadapi situasi), dan menentukan keterampilanketerampilan,<br />
perilaku-perilaku, motivasi-motivasi dan<br />
aspirasi-aspirasi apa yang diterapkan untuk menghasilkan<br />
perubahan. Bersama-sama, klien dan pekerja sosial mencari<br />
lingkungan bagi kekuatan-kekuatan yang memperkuat<br />
kesempatan-kesempatan hidup sambil tetap mendukung hak<br />
klien menentukan bagi diri sendiri dan tanggung jawab<br />
sosial (Saleebey, 1997). Secara singkat, model berbasis