Pekerjaan Sosial Jilid 3.pdf

More documents

Recommendations

Info

518 usia lebih mampu mendeteksi perlakuan salah oleh pengasuhnya. Tanda-tanda penganiayaan dan penerlantaran orang lanjut usia antara lain ialah: • Pengasuh tidak memberikan suatu kesempatan kepada orang lanjut usia untuk berbicara kepada atau untuk tinggal sendirian sebentar saja dengan pekerja sosial. • Pengasuh acuh tak acuh kepada atau marah kepada orang lanjut usia. • Pengasuh tidak memberikan bantuan yang memadai atau alat-alat yang disesuaikan dengan kondisi orang lanjut usia yang lemah. • Penjelasan-penjelasan tentang terjadinya luka-luka baru tidak konsisten. • Pengasuh tidak menjelaskan luka-luka yang nampak pada pemeriksaan fisik. • Pengasuh atau klien sering berganti-ganti dokter atau petugas kesehatan. • Masa antara munculnya penyakit dan meminta bantuan kesehatan cukup lama. • Pengasuh memperlihatkan emosi yang dingin terhadap atau mengancam orang lanjut usia. • Laporan atau cerita tentang luka tidak masuk akal. • Interaksi-interaksi yang genit antara orang lanjut usia dengan pengasuh dapat menandakan suatu hubungan seksual. (Quinn & Tomita, 1986, dalam DuBois & Miley, 2005: 426). D. Pelayanan-pelayanan bagi Orang Lanjut Usia Orang-orang lanjut usia semakin menarik perhatian karena jumlah mereka yang semakin banyak. Ketika ledakan jumlah bayi (baby boomers) bertumbuh semakin besar, kita benarbenar mengalami suatu “graying of America (pemuaan Amerika Serikat.” Pada tahun 2002, sebanyak 12,4 persen populasi di Amerika Serikat berusia 65 tahun dan lebih. Pada tahun 2030, sebanyak 20 persen populasi Amerika Serikat akan berusia 65 tahun dan lebih (Administration on Aging, 2002, dalam DuBois & Miley, 2005: 427). Bahkan penambahan yang lebih dramatis akan terlihat dalam jumlah populasi yang berusia di atas 85 tahun, lapisan masyarakat
yang lebih tua dari 65 tahun yang pertumbuhannya paling pesat. Proyeksi menunjukkan hampir 18,9 juta orang yang berusia 85 tahun dan lebih pada tahun 2050, suatu pertambahan kumulatif yang lebih dari 400 persen. Selanjutnya, jumlah centenarians (sentenarian, atau penduduk berusia 100 tahun dan lebih) telah bertambah dua kali lipat pada dasawarsa yang lalu. Kelompok populasi berusia di atas 65 tahun juga semakin beragam. Persentase orang-orang lanjut usia yang merupakan anggota dari kelompok-kelompok populasi minoritas diharapkan bertambah dari 16,4 persen pada tahun 2000 menjadi 25,4 persen pada tahun 2030—suatu pertambahan 81 persen di kalangan orang lanjut usia Kulit Putih dan 219 persen pertambahan di kalangan kelompok-kelompok kaum minoriras orang lanjut usia (AoA, 2002, dalam DuBois & Miley, 2005: 428). Para pakar demografi atau kependudukan mengantisipasi angka pertumbuhan paling pesat di kalangan orang Hispanic Amerika Serikat; proyeksi menganjurkan 328 persen pertumbuhan pada jumlah orang Hispanic Amerika Serikat yang berusia lebih dari 65 tahun pada tahun 2030. Kecenderunagn-kecenderungan yang sama dalam populasi yang semakin menua terjadi di seluruh dunia (United Nations, Population Division, 2003, dalam DuBois & Miley, 2005: 428). Perkiraan menunjukkan angka akan bertambah hingga sekitar 1,9 juta pada tahun 2050. Pada waktu itu, para pakar mengharapkan populasi dunia yang berusia di atas 60 tahun akan sama dengan jumlah anak-anak. Implikasi penuaan populasi dunia semakin bertambah jelas apabila kita melihat kembali proyeksi pertambahan populasi. Di seluruh dunia, jumlah sentenarian akan bertambah dari sekitar 167.000 orang pada tahun 2000 menjadi 3,4 juta orang pada tahun 2050. Dari jumlah sentenarian itu pada tahun 2050, sebanyak 471.000 orang akan tinggal di Amerika Serikat. Selain itu, pada tahun 2050, sekurang-kurangnya 10 persen populasi pada hampir 21 negara diharapkan berusia 80 tahun atau lebih. Mirkin dan Weinbeger (2000: 4, dalam DuBois & Miley, 2005) menyimpulkan “akan ada sedikit keraguan bahwa perubahan-perubahan dalam persebaran usia memiliki implikasi-implikasi sosial dan ekonomi yang kompleks pada level masyarakat dan individu (h. 428). 519
Page 2 and 3:
Juda Damanik, MSW PEKERJAAN SOSIAL
Page 4:
KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panj
Page 8 and 9:
BAGIAN IV ISU-ISU KONTEMPORER DALAM
Page 10 and 11:
menunjukkan bahwa di seluruh dunia,
Page 12 and 13:
orang Hispanic; akan tetapi, suatu
Page 14 and 15:
Micklewright, & Wright, 2000, dalam
Page 16 and 17:
terbaru tentang partisipasi dalam b
Page 18 and 19:
sebagai faktor-faktor yang menyumba
Page 20 and 21:
memperbolehkan jaminan kesejahteraa
Page 22 and 23:
anak berusia di bawah tiga tahun se
Page 24 and 25:
kuliahku dan seandainya aku tidak m
Page 26 and 27:
suatu sebab yang menyumbang bagi ke
Page 28 and 29:
persyaratan belum menerima bantuan
Page 30 and 31:
menjadi tuna wisma, mewakili sekita
Page 32 and 33:
pengangguran dan terbatasnya pendid
Page 34 and 35:
orang-orang yang tuna wisma di dala
Page 36 and 37:
dihimpit secara keras oleh pengangg
Page 38 and 39:
pengangguran” (Briar, 1988: 6, da
Page 40 and 41:
minimum di dalam program-program in
Page 42 and 43:
dalam memastikan hak-hak mereka. Ke
Page 44 and 45:
DuBois & Miley, 2005: 304). Beban k
Page 46 and 47:
kecenderungan untuk melakukan peril
Page 48 and 49:
Wilayah (Polwil), Kepolisian Daerah
Page 50 and 51:
erkaitan dengan keluarga. Pertimban
Page 52 and 53:
klien akan tinggal menetap). Untuk
Page 54 and 55:
konsisten, memberikan sumberdaya-su
Page 56 and 57:
seorang petugas pengadilan menyarat
Page 58:
menghadapi kenyataan-kenyataan pena
Page 61 and 62:
Karena kesehatan adalah sentral bag
Page 63 and 64:
pelayanan-pelayanan masyarakat dan
Page 65 and 66:
Walaupun keterlibatan pekerja sosia
Page 67 and 68:
• Mengkonsultasikan kasus dengan
Page 69 and 70:
. Pekerjaan sosial di ruang-ruang d
Page 71 and 72:
perawatan jangka panjang menerima p
Page 73 and 74:
pelayanan pengganti yang efektif me
Page 75 and 76:
menitikberatkan urusan dengan marta
Page 77 and 78:
yang dijadikan responden dalam surv
Page 79 and 80:
dalam DuBois & Miley, 2005: 326) me
Page 81 and 82:
lebih orang dewasa dan anak-anak me
Page 83 and 84:
serta karakteristik penyakit itu se
Page 85 and 86:
perkembangan mereka. Kehilangan ini
Page 87 and 88:
Somlai, Kelly, & Kalichman, 1997, d
Page 89 and 90:
mengadvokasikan pembiayaan program-
Page 91 and 92:
1. Setting Pekerja sosial bekerja d
Page 93 and 94:
(dicuekin), ditolak, atau yang lebi
Page 95 and 96:
dalam semua aspek pengambilan keput
Page 97 and 98:
psikologis dari suatu kecacatan sam
Page 99 and 100:
mendasari penerapan definisi ini me
Page 101 and 102:
kegiatan-kegiatan seperti menulis,
Page 103 and 104:
kegiatan ketenagakerjaan, mengakses
Page 105 and 106:
erkaitan dengan anatomi, struktur,
Page 107 and 108:
Pendekatan konvensional untuk merum
Page 109 and 110:
Dapat Merupakan Fokus Perhatian Kli
Page 111 and 112:
1. Tujuan-tujuan perlakuan sebaikny
Page 113 and 114:
untuk mengembangkan suatu rencana p
Page 115 and 116:
dan pekerja sosial tentang seluruh
Page 117 and 118:
kekuatan-kekuatan berguna apabila d
Page 119 and 120:
SOS BUDAYA Skala Kecemasan Klinis
Page 121 and 122:
• Toleransi berkembang apabila pe
Page 123 and 124:
usia yang paling rawan bagi penggun
Page 125 and 126:
angka alkoholisme di kalangan orang
Page 127 and 128:
• Memahami faktor-faktor biologis
Page 129 and 130:
yang namun demikian mendefinisikan
Page 131 and 132:
Keluarga dapat mengakses dukungan-d
Page 133 and 134:
• Penolakan peran. Penolakan pera
Page 135 and 136:
membutuhkan pengetahuan khusus tent
Page 137 and 138:
komunikasi yang tertutup yang mendo
Page 139 and 140:
garis terdepan dalam mengadvokasika
Page 141 and 142:
menyaratkan pekerja sosial dan para
Page 143 and 144:
ancaman-ancaman dan penggunaan keku
Page 145 and 146:
negatif tentang dirinya sebagai pem
Page 147 and 148: kecemasan dan ketegangan, serta mel
Page 149 and 150: mengurus anak-anak mereka sendiri d
Page 151 and 152: secara sosial. Contoh tambahan dari
Page 153 and 154: Penyalahgunaan Anak pada tahun 1974
Page 155 and 156: Tujuan hibah pemerintah pusat bagi
Page 157 and 158: ujukan kepada sumberdaya-sumberdaya
Page 159 and 160: agi anak-anak yang dianiaya dan dit
Page 161 and 162: Jumlah anak-anak, khususnya bayi, y
Page 163 and 164: encana-rencana kehidupan alternatif
Page 165 and 166: yang mempengaruhi pencapaian pendid
Page 167 and 168: terlarang, kejahatan, kekerasan, ke
Page 169 and 170: Keluarga dari anak-anak muda yang m
Page 171 and 172: 2. Program-program model Mengenal f
Page 173 and 174: dengan anak-anak muda seputar isu-i
Page 175 and 176: mengatakan mereka pernah mempertimb
Page 177 and 178: Partisipasi anak-anak muda ialah
Page 179 and 180: ahwa mereka masih akan memiliki kem
Page 181 and 182: yang serius (Wollan & Bauer, 1990,
Page 183 and 184: Orang-orang yang berkabung karena k
Page 185 and 186: & Godfrey, 1985: 396, dalam DuBois
Page 187 and 188: pengendalian terhadap mereka. Badan
Page 189 and 190: perlindungan berskala nasional terh
Page 191 and 192: eberapa perempuan melanjutkan terus
Page 193 and 194: memperlihatkan diri mereka sebagai
Page 195 and 196: Berbagai definisi tentang penganiay
Page 197: usia, dinamika, sama seperti bentuk
Page 201 and 202: o “Anda tidak bisa mengajarkan tr
Page 203 and 204: Gutheil dan Congress (2000: 42, dal
Page 205 and 206: o Belajar bagaimana status minorita
Page 207 and 208: Pekerja sosial yang berfungsi sebag
Page 209 and 210: • Mendorong pengembangan pelayana
Page 211 and 212: memfasilitasi kelompok-kelompok duk
Page 213 and 214: • Membantu dalam program-program
Page 215 and 216: Gilligan, C. (1982). In a different
Page 218 and 219: DAFTAR ISTILAH Akomodasi ialah suat
Page 220: Penganiayaan fisik meliputi suatu c
show all

Pekerjaan Sosial Jilid 3.pdf

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?