30.03.2014 Views

20140303_MajalahDetik_118

20140303_MajalahDetik_118

20140303_MajalahDetik_118

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

internasional<br />

Apa yang terjadi hari<br />

ini merupakan sebuah<br />

vandalisme, sebuah<br />

kudeta.<br />

simbol hubungan Ukraina dengan Rusia itu.<br />

“Lenin merupakan bagian dari sejarah kami,<br />

bagian dari hubungan kami dengan Rusia,” kata<br />

Olga, 25 tahun, seorang ekonom. Dia takut, perubahan<br />

haluan kebijakan Ukraina, dari semula<br />

bergandengan tangan dengan Kremlin beralih<br />

ke negara-negara Uni Eropa, akan membuatnya<br />

kehilangan pekerjaan.<br />

“Teman-temanku di Uni Eropa mengatakan<br />

kami akan berada dalam masalah sangat serius<br />

jika kami berpaling ke Barat.<br />

Perekonomian kami tak cukup<br />

kompetitif. Terang lebih<br />

baik jika kami berteman<br />

dengan Rusia. Tapi juga jelas,<br />

Yanukovych harus pergi. Dia<br />

gagal, dia lemah.”<br />

Setelah Yanukovych ambil<br />

langkah seribu, negara di<br />

tepi Laut Hitam itu kini<br />

menghadapi masalah pelik. Menurut Perdana<br />

Menteri Ukraina yang baru diangkat, Arseny<br />

Yatseniuk, kantong pemerintah Ukraina sekarang<br />

“kering-kerontang”. Pinjaman senilai US$<br />

37 miliar yang didapat oleh Yanukovych hilang<br />

tak tentu rimbanya.<br />

“Aku ingin melaporkan kepada kalian, kas<br />

negara telah dirampok dan kini kosong,” kata<br />

Yatseniuk, Kamis, 27 Februari. Pemerintah<br />

sementara Ukraina telah meminta bantuan kepada<br />

Dana Moneter Internasional (IMF) untuk<br />

menambal kas negara yang bolong. Sekarang<br />

hanya tersisa US$ 430 juta atau Rp 5 triliun di<br />

brankas pemerintah Ukraina.<br />

Di saat kantong nyaris kosong-melompong,<br />

Ukraina malah terancam terpecah. Yanukovych,<br />

yang sudah tertendang dari Kiev, rupanya<br />

belum menyerah. “Mereka mencoba menakutnakuti<br />

aku. Tapi aku tak punya niat meninggalkan<br />

negara ini, juga tak berniat mundur. Aku<br />

presiden yang sah,” kata Yanukovych sesaat<br />

setelah terbang ke Kharkiv. “Apa yang terjadi<br />

hari ini merupakan sebuah vandalisme, sebuah<br />

kudeta.” Dia menyamakan tindakan oposisi<br />

menggusurnya dari kekuasaan serupa dengan<br />

yang dilakukan Adolf Hitler bersama Partai<br />

Nazi di Jerman dan Austria.<br />

Walaupun kekuasaannya cepat sekali runtuh,<br />

Majalah detik 3 - 9 maret 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!